SuaraSumbar.id - Komisi Pengawas Persaingan Usaha Korea Selatan (KTFC) melayangkan denda pada Google Alphabet Inc senilai USD 177 juta atau setara Rp2,57 triliun.
Mengutip Suara.com, Selasa (14/9/2021), Google dianggap menghambat pengembangan persaingan sistem operasi Android dengan kampanye yang mendominasi perangkat lunak smartphone.
KTFC menuduh Google menggunakan daya tawarnya yang sangat besar untuk memeras persaingan dengan menggerakkan lebih dari 80 persen smartphone di seluruh dunia.
Denda ini adalah salah satu yang tertinggi yang dikenakan di negara itu atas penyalahgunaan dominasi pasar.
Baca Juga: Google Didenda Korsel Rp 2,5 Triliun karena Mendominasi Smartphone
Terkait hal ini, Google mengatakan Android telah mempercepat inovasi – termasuk di perusahaan Korea dan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
"Keputusan KFTC yang dirilis hari ini mengabaikan manfaat ini, dan akan merusak keuntungan yang dinikmati oleh konsumen," kata perusahaan itu.
KFTC ingin memacu persaingan dengan membebaskan perusahaan untuk membuat garpu Android – versi yang dibangun dari blok bangunan dasar yang sama tapi dimodifikasi agar sesuai dengan tujuan pabrikan.
Hal ini menargetkan kelas perangkat yang berbeda atau kasus penggunaan tanpa takut tindakan hukuman dari Google.
"Tindakan Komisi Pengawas Persiangan Usaha Korea (KTFC) tidak terbatas pada perangkat seluler, tapi langkah korektif termasuk terkait perangkat seperti jam tangan pintar dan TV pintar," kata ketua KTFC Joh Sung-wook pada hari Selasa.
Baca Juga: Google Bantah Ada Video Iklan Dewasa di YouTube Kids
"Oleh karena itu, kami berharap bahwa inovasi baru akan terjadi karena beberapa tekanan kompetitif di bidang ini diaktifkan."
Berita Terkait
-
Tragedi Nyata di Balik Inspirasi Squid Game, Ternyata Begini Kengerian 'Brothers Home' di Korea Selatan
-
Realme Neo 7 Pro Bakal Bawa Layar OLED 1.5K dan Chip Kencang
-
Yoon Suk Yeol Segera Ditahan, Pesan Tegas Kepala Badan Keamanan Presiden Korsel
-
POCO X7 Pro Iron Man Edition Resmi Debut, Harga Rp 6 Jutaan
-
Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan untuk Rute Internasional dan Domestik, Indonesia Kena?
Terpopuler
- Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
- Akui Tertarik Latih Timnas, Jose Mourinho Ikutan Marah: Kenapa Kalian Sembunyikan Kebenaran?
- Denny Sumargo Sebut Bendahara Yayasan Ogah Alokasikan Donasi Agus ke Korban Bencana Alam: Kupatahkan Leher Kau Garry
- Buzzer Jokowi Diam? Rocky Gerung: Mau Apa Setelah Jokowi Dinobatkan Terkorup Dunia?
- Kalem dan Berwibawa, Gaya Pidato Selvi Ananda Dibanding-bandingkan dengan Wapres Gibran
Pilihan
-
Takbir! Muhammadiyah Garap Tambang Bekas Batu Bara Seluas 10.000 Lapangan Bola
-
Misteri Pagar Laut Dekat PSN PIK2: Aktivitas Patroli Menghilang Usai Pemasangan
-
Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
-
5 Rekomendasi HP 5G Rp 3 Jutaan dengan RAM Besar Terbaik Januari 2025
-
Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
Terkini
-
Tips Hemat Liburan ke Luar Negeri Pakai BRImo dan Debit BRI Multicurrency
-
Darurat Digital? Menaker Yassierli Soroti Minimnya Mahasiswa Lulusan Terampil TI
-
Partisipasi Pilkada Sumbar Rendah, KPU Gandeng Akademisi Selidiki Penyebabnya
-
Ini 8 Amunisi Baru Semen Padang FC di Putaran Kedua BRI Liga 1
-
Semen Padang FC Overload! Ada 11 Pemain Asing, 3 Harus Didepak