SuaraSumbar.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut kecenderungan pergeseran risiko kematian akibat Covid-19 di Indonesia dari populasi lanjut usia atau lansia kepada kalangan usia produktif.
"Kita sering mengampanyekan kelompok rentan (lansia) ini perlu kita lindungi terkait dengan usia maupun komorbid. Tapi jangan lupa juga ternyata saat ini mulai bergeser pada usia 46 hingga 59 tahun sangat tinggi sekarang," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat hadir secara virtual dalam temu wicara bertajuk Covid-19 Secara Angka, Rabu (4/8/2021).
Ia mengatakan, pergeseran risiko kematian berdasarkan faktor usia itu dilaporkan berdasarkan laju kasus kematian akibat Covid-19 yang berlangsung pada kurun Juni hingga Juli 2021 dengan rata-rata angka kematian mencapai 1.582 orang per hari.
Kasus kematian itu, kata Dewi, tidak didominasi oleh kelompok lansia di atas 60 tahun, namun justru dialami oleh kelompok usia 46-59 tahun yang melonjak hampir lima kali lipat dari angka 2.500 menjadi 13.000 kasus pada kurun tersebut.
Baca Juga: Risiko Kematian Pasien Covid-19 Bergeser dari Lansia ke Usia Produktif
"Sedangkan pada usia 31 hingga 45 tahun juga mengalami lonjakan serupa dari angka 964 jadi 5.159 kasus," ujarnya.
Ia mengatakan angka kematian pada kelompok lansia memang menunjukkan kecenderungan peningkatan pada periode yang sama. Namun angkanya berkisar tiga kali lipat dibandingkan Juni 2021 atau setara dengan 267 persen.
"Pada Juli kita lihat angka kematian justru terlihat pada usia di bawah 60 tahun. Ini harus hati-hati sekali," katanya.
Ia menambahkan situasi itu disebabkan oleh mobilitas penduduk pada kelompok usia produktif yang cukup tinggi serta kecenderungan keyakinan bahwa kelompok usia produktif memiliki imun yang lebih tinggi dari lansia.
"Bisa jadi kelompok usia produktif merasa masih sehat, tapi saat terjadi perburukan dapat berakibat kematian," tutur Dewi. (Antara)
Baca Juga: Innalillahi! Dua Lansia Tewas Terpanggang Gara-Gara Obat Nyamuk di Bogor
Berita Terkait
-
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
-
Berapa Kadar Asam Urat Normal pada Lansia? Simak Cara Mengatasinya Tanpa Obat
-
Jamaah Umroh Lansia asal Indonesia Jatuh dari Tangga Pesawat, Dimakamkan di Madinah
-
Blusukan dan Temukan Masalah, Pramono Anung Janji Bentuk Pasukan Putih, Ini Tugasnya
-
Tak Sudi Ditegur Gegara Buang Sampah Sembarang, Pria Lansia di Johar Baru Tewas di Tangan Tetangga
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan