Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 28 Juli 2021 | 16:35 WIB
Petugas tengah melakukan pemulasaran salah satu warga Kecamatan Cimahi Utara, yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri. [Ist]

SuaraSumbar.id - Seorang nenek di Kota Banjar, Jawa Barat dilaporkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya pada Selasa (27/7/2021).

Nenek berinisial SP yang berumur 81 tahun tersebut meninggal dengan hasil swab PCR Covid-19.

“Diambil sampelnya kemarin tanggal 26 Juli (2021). Kemudian, hasilnya keluar tadi sore sekitar pukul 15.00 WIB. Meninggal dunia pada pukul 21.15 WIB di rumahnya,” kata Lurah Kelurahan Banjar Budi Kuswandani seperti dilansir Harapanrakyat.com-jaringan Suara.com.

Jenazah kemudian dibawa ke ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Kota Banjar.

Baca Juga: Tragis, Nenek Berusia 81 Tahun di Kota Banjar Meninggal Dunia Saat Jalani Isolasi Mandiri

“Selesai dilakukan evakuasi, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemulasaraan,” katanya.

Tak hanya itu, kasus warga yang meninggal saat isolasi mandiri juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ratusan Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman  

Dilansir dari SuaraJogja.id, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat, tim pemulasaraan sudah memakamkan 2.000-an jenazah, yang sebanyak 639 jenazah merupakan pasien isolasi mandiri di rumah.

Lantaran itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta pasien Covid-19 yang bergejala untuk tidak melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah

Baca Juga: Kecemburuan Sosial, DPR Jangan Bebankan Uang Negara Demi Isoman

“Kalau [rumah] tidak punya dua kamar mandi mestinya harus isolasi [di selter] yang kita sediakan. Kedua untuk obat, vitamin, makan dan sebagainya di tempat isolasi yang kita sediakan ditanggung Pemda, tapi maunya di rumah sendiri, sedangkan di rumah sendiri tak ada pengawasan. Fakta yang terjadi dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan lebih parah. Akhirnya korban itu jadi besar,” ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan, Rabu (28/7/2021).

Kondisi tersebut sungguh ironi dengan adanya fasilitas baru Anggota DPR yang bisa menjalani isolasi mandiri (isoman) di hotel berbintang.

Fasilitas baru tersebut terrealisasi hanya karena legislator yang menjalani isoman di Kompleks Rumah Dinas DPR dikomplain tetangga.

Bahkan, fasilitas isoman di hotel itu secara terang-terangan disediakan Sekretariat Jenderal DPR, dalam surat bernomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021.

Dalam surat tersebut tertulis, Sekretariat Jenderal DPR bekerja sama dengan beberapa hotel untuk menyediakan fasilitas isoman anggota dewan.

Hotel yang disediakan untuk isoman anggota DPR itu adalah Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat. Pesanggrahan itu berbintang empat. 

Paket Isoman Anggota DPR

Paket isoman yang ditawarkan adalah selama 7 malam. Selama isoman, para wakil rakyat terhormat bakal mendapatkan fasilitas seperti berikut:

  • Tiga kali makan sehari
  • Cuci pakaian 3 potong per hari
  • Wifi gratis dan parkir
  • Konsultasi dokter melalui telepon setiap hari
  • Kunjungan dokter dan erawat 2-3 kali, diberikan vitamin
  • 1 kali test PCR pada hari ke-7

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menjelaskan, paket isoman itu adalah upaya penanganan potensi penularan Covid-19 terhadap anggota DPR. Adapun hotel yang disediakan untuk isolasi mandiri itu sejauh ini hanya untuk di Jakarta.

Paket isoman itu, kata dia, diadakan berdasarkan pertimbangan intensitas kerja anggota DPR sangat tinggi, terlebih saat reses yang mengaruskan berada di daerah pemilihan.

"Jadi peluang anggota DPR untuk positif Covid-19 juga sangat mungkin," kata Indra kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).

Indra menuturkan, fasilitas isoman hotel itu juga mengikuti kementerian dan lembaga lain yang sudah lebih dulu melakukannya.

"Jadi kementerian lembaga lain itu sudah melakukan mekanisme isolasi mandiri bekerja sama dengan hotel-hotel bintang tiga begitu ya," ujar Indra.

Sementara kompleks rumah dinas Anggota DPR di Kalibata, dianggap Indra tidak memadai jika dipaksakan menjadi tempat isoman.

Dia menuturkan, anggota DPR di kompleks rumah dinas Kalibata yang tak terkena covid-19 juta protes kalau ada isoman di sana.

Kawasan rumah dinas DPR di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. (Ist)

"Karena kan kalau di Kalibata itu juga ada komplain. Karena rumahnya nempel-nempel begitu, yang positif tetangganya-tetangga sesama anggota DPR. Mereka menyampaikan kepada kami."

Indra juga menjawab pertanyaan kenapa anggota dewan tidak diisolasi di tempat-tempat yang disediakan pemerintah, semisal RS Wisma Atlet.

"Ini isolasi mandiri buat yang positif tanpa gejala, bukan yang terdapat gejala," katanya. [Novian Ardiansyah, Putu Ayu Palupi]

Load More