Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 18 Juli 2021 | 10:10 WIB
Dokter Andani Eka Putra. [Dok.Klikpositif.com]

SuaraSumbar.id - Lonjakan kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) dipicu akibat rendahnya penerapan protokol kesehatan (prokes). Bahkan dalam tiga hari terakhir, angka kasus baru lebih dari 900 orang per harinya.

Hal itu diungkapkan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan dr. Andani Eka Putra saat menjadi pembicara dalam webinar yang digelar PT Semen Padang dengan tema "Waspada Covid-19 Varian Baru", Sabtu (17/7/2021).

"Angka kasus baru lebih dari 900 kasus per hari, ini disebabkan rendahnya penerapan protokol kesehatan," katanya.

Andani yang juga Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Kedokteran Universitas Andalas itu mengatakan, semua pihak mestinya berkomitmen bersama-sama mengatasi pandemi ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Melonjak, Anggota DPRD Minta Setop Perjalanan Dinas

Selain protokol kesehatan, rendahnya realisasi masyarakat yang divaksin juga menjadi penyebab tingginya kasus Covid-19.

"Sumbar merupakan daerah tiga terendah realisasi vaksin dosis pertama di Indonesia. Kemudian, tracing yang tidak berjalan optimal dan angka isolasi mandiri 70 persen, juga menjadi penyebab meningkatnya kasus baru," bebernya.

Ia menilai semua pihak sepakat isolasi mandiri itu harus dikurangi dan hendaknya BUMN membuka fasilitas isolasi, supaya lebih aman dan tidak menular ke yang lain.

"Sejauh ini, PT Semen Padang sudah memfasilitasi tempat isolasi dan saya mengapresiasinya," ujarnya. (Antara)

Baca Juga: Geliat Relawan Minang Bersatu Tekan Penyebaran Covid-19 di Sumbar

Load More