SuaraSumbar.id - Pola tidur yang baik berkontribusi terhadap masalah kesehatan. Sedangkan tingkat aktivitas fisik pada atau di atas jumlah yang direkomendasikan mingguan dapat melawan bahaya kesehatan serius.
Dilansir dari Medical Xpress, sebuah studi jangka panjang yang besar dan diterbitkan di British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kualitas tidur paling buruk dan yang paling sedikit berolahraga paling berisiko meninggal akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Baik kurangnya aktivitas fisik dan kurang tidur secara independen terkait dengan peningkatan risiko kematian, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Untuk mengeksplorasi lebih jauh, para peneliti mengambil informasi yang diberikan oleh 380.055 pria dan wanita paruh baya (usia rata-rata 55) yang mengambil bagian dalam studi Biobank Inggris.
UK Biobank melacak kesehatan jangka panjang lebih dari setengah juta orang berusia 37 hingga 73 tahun yang direkrut dari seluruh Inggris antara tahun 2006 hingga 2010.
Selama periode pemantauan, 15.503 meninggal dimana 4.095 dari semua jenis penyakit kardiovaskular dan 9.064 dari semua jenis kanker.
Dari jumlah tersebut, 1.932 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, 359 karena stroke pendarahan otak (hemoragik), 450 dari stroke bekuan darah (iskemik) dan 1.595 karena kanker paru-paru.
Peneliti menyimpulkan bahwa semakin rendah skor tidur, semakin tinggi risiko kematian dari penyebab apa pun, dari semua jenis penyakit kardiovaskular, dan dari stroke iskemik.
Dibandingkan dengan mereka yang memiliki aktivitas fisik tinggi ditambah kombinasi skor tidur yang sehat, mereka yang berada di ujung lain skala terendah dengan kombinasi tidur yang buruk memiliki risiko kematian tertinggi dari penyebab apa pun, sebesar 57 persen lebih tinggi.
Baca Juga: Studi: Aktivitas Fisik dan Pola Tidur, Kunci Mencegah Berbagai Penyakit
Mereka juga memiliki risiko kematian tertinggi dari semua jenis penyakit kardiovaskular (67 persen lebih tinggi), dari semua jenis kanker (45 persen lebih tinggi), dan dari kanker paru-paru (91% lebih tinggi). (Suara.com)
Berita Terkait
-
Menangis Dapat Membakar Kalori, Seberapa Banyak?
-
Berapa Asupan Kalori Sehari Agar Berat Badan Turun?
-
Kolaps Tiba-tiba Tak Selalu Karena Serangan Jantung, Ini Sebab Lainnya
-
Diabetes Tipe 2 hingga Kematian Dini, Berikut Efek Buruk Kurang Tidur Kronis
-
Sering Dilakukan, Mendengarkan Musik sebelum Tidur Justru Bikin Tak Lelap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar