Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 25 Juni 2021 | 11:42 WIB
Aparat penegak hukum TNI/Polri dari Satgas Nemangkawi melakukan olah tempat kejadian perkara dan melihat langsung kondisi bangunan 'honai' (rumah adat di pegunungan) milik salah satu kepala suku dan tiga rumah guru di Dambet yang menjadi korban pembakaran KKB. ANTARA Papua/HO-Satgas Humas Nemangkawi

SuaraSumbar.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penembakan kepada sejumlah warga pada Kamis 24 Juni 2021.

Kali ini, KKB menembak mati 5 warga sipil di Yahukimo.

Warga sipil tersebut di antaranya merupakan seorang Kepala Suku Pingki, Obaja beserta 4 warga biasa yang merupakan kuli bangunan.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan pada Jumat, 25 Juni 2021.

Ia mengatakan bahwa dirinya baru mendapat laporan yang memastikan empat korban merupakan seorang pekerja bangunan yang bertugas.

"Saya baru mendapat laporan yang memastikan bila keempat korban bukan karyawan PT Crenoma melainkan pekerja bangunan asal Sangir yang membangun rumah warga," ungkap Pangemanan dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com.

Adapun Brigjen TNI Izak Pangemanan mengaku sampai saat ini belum bisa menuju ke lokasi kejadian karena letaknya yang sangat jauh.

Namun, tim gabungan TNI-Polri akan menuju ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Evakuasi akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi yang ada.

Pangemanan pun menjelaskan bahwa tim gabungan baru bisa mengetahui kejadian pasti insiden tersebut setelah berhasil melakukan evakuasi.

"Jumat, tim gabungan TNI-Polri ke TKP baru bisa mengetahui dengan pasti insiden itu sekaligus mengevakuasi korban," jelasnya.

Diketahui, sang Kepala Suku menjadi korban tembak KKB lantaran sempat membela para pekerja bangunan yang menjadi korban juga.

Sebagai informasi, Pangemanan mengatakan bahwa pelaku penembakan yang menewaskan 5 warga sipil tersebut merupakan pimpinan KKB, Tandius Gwijangge.

Load More