SuaraSumbar.id - Rencana penggantian nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi di sekitar Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menuai polemik. Sejumlah tokoh masyarakat menolak penggantian nama tersebut.
Wali Nagari Sai Nyalo, Marjam mengatakan, hampir sebagian besar warga dan Ninik Mamak setempat menolak perubahan nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi.
“Memang benar pergantian nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi dapat penolakan dari beberapa Ninik Mamak dan masyarakat setempat,” katanya kepada Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (28/4/2021).
Penolakan kian terasa saat pihaknya berupaya melakukan sosialisasi terkait pembangunan pergantian nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi tersebut.
Baca Juga: Mantan Kondektur dan Sopir Angkot Diangkat Jokowi Jadi Menteri Investasi
“Sebagai pemerintah nagari, kami sangat mendukung setiap pembangunan positif yang ada di kawasan wisata ini, katanya.
Hanya saja, karena mendapatkan banyak penolakan, pihaknya berharap pemerintah daerah Pesisir Selatan turun tangan kembali mensosialisasikan rencana penggantian nama ini.
Sebelumnya, penolakan juga disampaikan oleh salah seorang tokoh pemuda di Nagari Sungai Nyalo, Alessandro Satri.
“Kami berharap rencana Pak Bupati mengubah nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi dibatalkan karena merusak tantanan sejarah yang telah ada. Kalau ingin bikin nama di tempat lain saja yang punya landasan sejarahnya,” kata Alessandro Satri.
Menurutnya, nama Puncak Paku tersebut merupakan sejarah yang telah dinamai oleh nenek moyang mereka sejak dulu. Penamaan tersebut sesuai dengan lokasinya yang ditumbuhi banyak pohon paku.
Baca Juga: Ini Arahan Jokowi ke Anies Terkait Penanganan Covid-19 saat Idul Fitri
Atas dasar itu, dinamailah oleh nenek moyang terdahulu dengan nama Pantai Paku dan puncak tertinggi di pantai itu dinamai Puncak Paku.
“Semua ini memang tak bisa dipungkiri, terbukanya kawasan wisata Mandeh memang karena peran besar dari Presiden Jokowi beserta jajarannya serta para pegiat pariwisata pada tahun 2015,” katanya.
Sementara itu, Ketua KAN Ampang Pulai, Dt Rajo Nan Sati belum mau berkomentar banyak terkait isu pergantian nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi itu.
Pihaknya bersama pemangku adat lain, tokoh masyarakat, tokoh pemuda belum mengetahui pasti apakah benar mau diganti atau tidak oleh pemerintah daerah.
“Itu baru isu dan kita belum tau apakah benar mau dibangun atau tidak,” tegasnya.
Jika seandainya memang dibangun, ucap Dt Rajo Nan Sati, seharusnya sangat banyak pihak dilibatkan dalam pergantian sebuah nama yang ada di satu nagari, dan harus ada kesepakatannya.
Sebelumnya, pemerintah Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengubah nama Puncak Paku di Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh menjadi Puncak Jokowi.
Menurut Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, usulan pengubahan nama dari Puncak Paku ke Puncak Jokowi ini tidak terlepas dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke kawasan Mandeh beberapa waktu lalu.
"Tidak ada yang membantah bahwa Jokowi adalah Presiden RI pertama yang ke Mandeh. Ini merupakan sejarah bagi Pesisir Selatan," katanya, Senin (26/4/2021).
Selain itu, jalan di KWTB Mandeh juga terwujud atas perhatian Presiden Jokowi.
"Terlepas dari dinamika politik saat pilpres dulu, pemberian nama Puncak Jokowi merupakan bentuk apresiasi kepada Presiden," katanya.
Berita Terkait
-
Profil Maruarar Sirait: Menteri Perumahan Sebut Jokowi "Macan Tidur"
-
Viral! Pengakuan Hasto Soal Jokowi dan Anies Picu Said Didu Serukan Tolak Calon Jokowi
-
Yakin Luthfi-Yasin Menang Pilgub Jateng, Jokowi: Tunggu Rabu Sore
-
Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
-
Prabowo Bertemu Raja Charles III, Netizen Sadar Jokowi Tak Pernah ke Istana Buckingham: Nggak Bisa Bahasa Inggris?
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Polda Sumbar Ungkap Hasil Tes Urine AKP Dadang Penembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Positif Narkoba?
-
Tewas Ditembak AKP Dadang, Kapolri Naikkan Pangkat AKP Ulil Jadi Kompol Anumerta
-
Yuk Cari Info Seputar Suku Bunga KPR di BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Fakta Baru: AKP Dadang Tembaki Rumah Kapolres Solok Selatan Usai Eksekusi Kasat Reskrim, Motifnya Masih Misterius!
-
Spesifikasi VIVO iQOO Z9X