Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 11 Maret 2021 | 20:36 WIB
Sekjen Partai Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen memberikan penjelasan usai pertemuan di rumah Ketum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko pada Kamis (11/3/2021). [Suara.com/Bagaskara]

SuaraSumbar.id - Mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo ngaku diajak untuk mengkudeta Partai Demokrat. Pernyataannya pun dibalas keras oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen Marbun.

Jhoni Allen meminta Gatot Nurmantyo tak asal memberi pernyataan.

"Pertama mohon adik saya untuk mengatakan, siapa salah satu di antara kami yang melakukan KLB ini, yang dibilang mengajak. Tolong itu. Jangan asal asbun (asal bunyi)," kata Jhoni di kediaman Moeldoko, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).

Menurut Jhoni, sebagai jenderal bintang empat, tak seharusnya Gatot bicara sembarangan. Apalagi, sempat mengaku diajak terlibat untuk mengudeta posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Kubu Moeldoko Sebut Mahar Pilkada Buat Beli Kantor DPP Demokrat

"Sebagai seorang panglima jenderal bintang empat tidak mudah, tapi jangan asbun," tuturnya.

Lebih lanjut Jhoni mengatakan, pihaknya tak mungkin mendorong nama Gatot menjadi ketua umum Demokrat hasil KLB. Pasalnya, integritas Gatot dipermasalahkan.

"Kedua, soal integritas enggak mungkin kami mengajak dia, ingat siapa yang mengangkat dia jadi panglima, Jokowi," kata dia.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengaku diajak kudeta Partai Demokrat. Kudeta Partai Demokrat itu dimulai dari membuat mosi tak percaya dengan AHY, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Namun, mantan panglima TNI itu menolaknya. Hal itu diceritakan oleh Gatot sendiri.

Baca Juga: Gatot Ngaku Diajak Kudeta PD, Allen Marbun: Tak Mungkin Kami Ajak Dia KLB

Ajakan tersebut muncul sebelum Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ditetapkan sebagai ketua umum versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.

"Nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan," ujar Gatot lewat video yang diunggah di akun Instagram-nya, Minggu (7/3/2021).

Gatot menolak ajakan kudeta Partai Demokrat, karena sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. SBY pernah memberikan jabatan kepadanya.

"Saya Pangkostrad, dipanggil oleh SBY ke Istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan," ujar Gatot.

Load More