SuaraSumbar.id - Pegiat media sosial, Denny Siregar menyindir operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.
Menurutnya, jumlah barang bukti Rp 1 miliar yang ditemukan KPK dalam sebuah koper hasil OTT, tidak sebanding dengan risiko pekerjaan KPK. Sindiran itu disampaikan Denny di akun media sosial Twitternya, Sabtu (27/2/2021).
"Makin kesini, uang yang dikorupsi makin kecil aja... Gak sebanding ma resikonya," tulis Denny sembari membagikan berita soal OTT Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Berselang beberapa menit kemudian, Denny kembali berkicau dengan sindiran yang lebih pedas.
"Kenapa @KPK_RI kalo nangkep cuman dapet ikan teri, tapi kalau @KejaksaanRI selalu nangkep ikan paus?," katanya.
"Karena @KPK_RI dari dulu bisanya cuman nyadap2 doang, trus OTT. Beritanya yg digedein. Gak sanggup kembangkan kasus korupsi yang canggih. Komisi Penyadapan Korupsi, tepatnya," sambung Denny dalam twitternya.
Tak puas sampai di situ, Denny lagi berkicau dan soal kinerja KPK.
"Anggaran operasional @KPK_RI disetujui Rp 1,3 triliun atau seribu tiga ratus milyar rupiah. Dapetnya kasus 1 milyar, 2 milyar. Kapan balik modalnya??," katanya.
Seperti diketahui, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi. Dia diciduk di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, Sabtu (27/2/2021).
Baca Juga: Kamar Pribadi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Disegel KPK
Setelah itu, Nurdin Abdullah diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut di gedung KPK.
Nurdin Abdullah terpantau tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.40 WIB. Nurdin datang mengenakan jaket berwarna hitam, celana jeans dan topi biru.
Sementara itu, barang bukti yang diamankan tim KPK dari operasi tangkap tangan (OTT) Nurdin Abdullah itu mencapai Rp 1 miliar yang tersimpan dalam koper.
Uang tersebut diamankan KPK di Rumah Makan Nelayan, Jalan Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Selain Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, KPK juga mengamankan Agung Sucipto (kontraktor), Nuryadi (sopir Agung), Samsul Bahri (Adc Gubernur Sulsel), Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulsel) dan Irfandi (sopir Edy Rahmat).
Berita Terkait
-
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ngelus Dada saat Tiba di KPK
-
Diterbangkan KPK ke Jakarta, Status Nurdin Abdullah Masih Terperiksa
-
Nurdin Abdullah Ditangkap KPK Bersama Kontraktor dan Pejabat Dinas PU
-
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Diciduk KPK Atas Dugaan Kasus Korupsi
-
Gubernur Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Sekretaris Provinsi Kaget Ditelpon
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Bersama BRI, UMKM Aiko Maju Layani 2.400 Siswa Program MBG di Kepulauan Siau
-
Bantah 17 Mahasiswa KKN Unand Hilang di Limapuluh Kota: Sedang Survei Perkebunan Kopi!
-
Forum KONI se-Sumbar Kecam Penyegelan KONI Sumbar: Dukung Proses Hukum dan Legalitas Kepengurusan!
-
Tol Padang-Sicincin Resmi Berbayar Mulai 2 Agustus 2025, Berapa Tarifnya?
-
Kronologi 24 Orang Hilang di Hutan Pauh Sangik Limapuluh Kota, Semua Selamat!