SuaraSumbar.id - Denny Siregar mengomentari pernyataan eks Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti yang mengajak warganet unfollow Twitter Abu Janda alias Permadi Arya.
Menurut pegiat media sosial itu, Abu Janda adalah orang yang militan membela Susi ketika dulu diserang banyak orang.
"Yang lucu, saat bu Susi diserang karena sebagai Menteri ia tatoan dan merokok, Abu Janda lah salah satu pembelanya yang militan," ungkap Denny di akun Twitternya, Minggu (31/1/2021) dikutip SuaraSumbar.id.
"Tapi ketika bu Susi berseru untuk unfollow Abu Janda, orang-orang yang dulu menyerang bu Susi mendadak jadi pengagumnya," tambahnya lagi.
Baca Juga: Anggota DPR ke Abu Janda: Ia Tidak Hanya Menyakiti Umat Islam
Denny yang terang-terangan membela Abu Janda juga menyelipkan kata pedas di akhir kalimat cuitanya.
"Hidup memang seanjing itu..," katanya.
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti mengajak warnganet unfollow Twitter Abu Janda atau Permadi Arya. Susi Pudjiastuti menganggap ocehan Abu Janda soal Islam arogan mengganggu dan bukan hal baik.
Susi Pudjiastuti membalas sebuah berita soal ocehan Islam arogan Abu Janda.
"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemic, hal-hal yang tidak positif dibiarkan. Ayo kita unfollow, dan jangan perdulikan lagi orang-orang seperti ini. Salam sehat dan damai," kata Susi di akun Twitter @susipudjiastuti.
Baca Juga: Abu Janda Ungkap Siapa Sesungguhnya yang Disebut Islam Arogan
Pernyataan Permadi Arya alias Abu Janda terkait Islam arogan berbuntut panjang. Pegiat media sosial ini belakangan kian terpojok setelah sejumlah tokoh Islam ramai-ramai mengkritik ucapannya.
Kebanyakan dari mereka menilai, Abu Janda salah dalam memilih istilah.
Susi Pudjiastuti serukan unfollow Twitter Abu Janda.
Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau Gus Sahal yang menilai Abu Janda belum memaknai Islam dengan benar. Gus Sahal mengatakan, Islam jauh lebih luas dan beragam dari pemaknaan Permadi.
“Kalau gitu harusnya fokus aja mengkritik paham keislaman Tengku Zul cs, bukan melabeli Islam sebagai (agama) arogan. Tengku Zul memang Islam, tapi Islam jauh lebih luas dan lebih beragam. Islam tak identik dengan Tengku Zul,” tulis Gus Sahal, melalui akun Twitter pribadinya dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Jumat (29/1/2021).
Berita Terkait
-
Diadukan ke Prabowo, Susi Pudjiastuti Kritik Keras Komentar Cak Imin soal Judol: Tidak Pantas
-
5 Tempat Wisata Eksotis di Pangandaran, Eks Menteri Susi Singgung Harta Tiket Masuk
-
Eks Menteri Susi Pudjiastuti Kritik Pungli di Lokasi Wisata Bikin Sepi Pengunjung: Menyedihkan!
-
Sentilan Menohok Susi Pudjiastuti soal Anjloknya Pengunjung Kebun Raya Cibodas Gegara Karcis
-
Beredar Hoaks Abu Janda Jadi Komisaris, Jejak Digital Dukung Israel Jadi Sorotan
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Warga Padang Panjang Juga Dapat Sapi Kurban Presiden Prabowo, Lebih Besar dari Padang Pariaman!
-
Indonesia Terancam Krisis Pangan, Wakil Ketua Komisi IV DPR Minta Riset Pertanian Seperti Tiongkok!
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Padang Pariaman Hasil Inseminasi Buatan, Beratnya 930 Kg!
-
5 Link DANA Kaget Terbaru 23 Mei 2025, Klaim Cepat-cepat Sebelum Terlambat!
-
Industri Ekspor Terancam Tarif AS, Penguatan Ekonomi Domestik Jalan Satu-satunya!