SuaraSumbar.id - Kasus penembakan DPO yang disebut pelaku pencurian atau penjudian di Sungai Pagu, Solok Selatan memasuki tahap baru. Pihak keluarga DS (29) menilai beberapa keterangan kepolisian tidak seperti yang sebenarnya diungkapkan, yakni polisi terpaksa menembak karena mempertahankan diri.
Keluarga menyatakan pihak polisi sudah membunuh DS, bukan karena terancam. Posisi DS hanya melarikan diri, bukan menyerang dengan senjata tajam.
"Tapi malah ditembak di bagian kepala," kata Kuasa Hukum Keluarga DS kepada Guntur Abdurrahman seperti dilansir dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Jumat (29/1/2021).
Keluarga membeberkan, polisi datang dengan menggunakan baju preman dengan bersenjata tajam di rumahnya.
Baca Juga: 2.412 Orang di Sumbar Sudah Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Kendala Vaksinasi
Saat berada di depan rumah, anggota polisi lalu bertemu dengan istri DS, polisi langsunng masuk ke dapur.
"Saat itu, DS sudah menyerah. Tangannya sudah di atas. Polisi melakukan penggeledahan, DS mencoba melarikan diri ke belakang rumah. Saat lari keluar inilah polisi langsung menembak kepala DS tanpa tembakan peringatan. Setelah DS tergeletak, baru polisi menembak ke atas sebanyak empat kali ," kata Guntur lagi.
Peristiwa penembakan DS ini langsung disaksikan oleh istri dan anaknya. Melihat DS sudah tergeletak ditembak, disitulah istri DS mengambil handphone dan merekam.
"Dari rekaman jelas. Tidak ada senjata di dekat tubuh DS. Lagi pula tidak ada satupun polisi yang terluka dalam video. Semua rentetan peristiwa disaksikan langsung oleh istri dan anak DS," terang Guntur.
Atas dasar inilah Guntur secara tegas menyebutkan polisi telah melakukan pembunuhan terhadap DS, bukan membela diri.
Baca Juga: Polda Sumbar Selidiki Kasus DPO Judi Ditembak Mati di Solok Selatan
Sebelumnya petugas kepolisian dari Polsek Sungai Pagu, Polres Solok Selatan menembak mati seorang DPO Perjudian DS (29), Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Berita Terkait
-
Andre Rosiade Desak Polisi Terkait Tewasnya Warga Sumbar di Jakarta: Rahmat Vaisandri Harus Dapat Keadilan!
-
Wakil Komisi IV DPR Sebut Ganjil Dalil Tanah Musnah Kasus Pagar Laut: Selidiki dengan Pansus!
-
Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
-
Daftar UMP 2025 Seluruh Indonesia, Resmi Berlaku Naik 6,5 Persen Sejak 1 Januari!
-
Profil dan Rekam Jejak Brigjen Gatot Tri Suryanta: Kapolda Sumbar Baru, Teman Satu Angkatan Kapolri Listyo Sigit Prabowo
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
PSU Pilkada Pasaman 2024 Diklaim Lancar, Rekapitulasi Digelar Minggu 20 April 2025!
-
Misteri Mayat di Bukittinggi Terungkap! CCTV Ungkap Detik-Detik Terakhir Korban Asal Lubuk Linggau
-
Link Resmi Saldo Gratis DANA Kaget, Masih Aktif hingga Siang ini, Buruan Klaim!
-
Kejutan Saldo Gratis DANA Kaget, Sabtu 19 April 2025: Siapa Cepat Dapat Cuan!
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!