Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 27 Januari 2021 | 16:20 WIB
Rektor UNP Ganefri. [Antara]

SuaraSumbar.id - Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Ganefri, turut mengomentari polemik siswi nonmuslim yang diduga dipaksa memakai jilbab di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Dia sendiri mengaku telah mengkonfirmasikan langsung persoalan aturan berjilbab yang kini viral dimana-mana.

"Sudah konfirmasi ke Kepala Dinas Pendidikan, apakah ada regulasi dan aturan terkait hal tersebut. Katanya tidak ada aturannya," kata Ganefri kepada Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Rabu (27/1/2021).

Rektor UNP dua periode menyebut jika tujuan sekolah untuk menyeragamkan siswa, itu sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, tetap harus menghargai keberagaman.

Baca Juga: Kisruh Siswi Nonmuslim Berjilbab di Padang, DPRD Semprot Disdik Sumbar

"Berseragam itu boleh saja, tapi kita harus menghargai perbedaan dan tidak boleh dipaksakan," katanya.

Ganefri juga menuturkan bahwa aturan tersebut hanya diwajibkan untuk siswi muslim dan bukan untuk siswi agama di luar Islam.

"Kita harus bisa menjaga rasa persatuan di tengah perbedaan yang ada, karena kita ini negara yang multi budaya, ras dan agama," bebernya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Padang mengaku tetap akan menjalankan peraturan wajib memakai jilbab bagi siswi muslim di sekolah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang Nomor 5 Tahun 2011.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi meminta kisruh dugaan pemaksaan siswi nonmuslim wajib pakai jilbab di SMKN 2 Padang dihentikan. Pihaknya mengaku akan tetap berjalan sesuai aturan dan regulasi yang ada.

Baca Juga: Komnas Perempuan Bela Istri yang Bantu Suami Memperkosa di Bukittinggi

"Menurut saya, persoalan itu sudah finish dan tidak harus dipersoalkan. Orang saja yang menghebohkan. Penjelasan dari pihak sekolah sudah jelas bahwa siswi nonmuslim tidak diwajibkan memakai jilbab," katanya kepada SuaraSumbar.id melalui telepon seluler, Selasa (26/1/2021).

"Saya tidak mau berkomentar banyak tentang permasalahan itu dan kita jalan sebagaimana biasanya, karena regulasinya sudah jelas dan selama ini berjalan secara normal," katanya.

Mantan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar, juga menolak aturan wajib berjilbab bagi siswi muslim di sekolah dihilangkan.

"Kalau aturan itu akan diubah, saya yang akan menentang terlebih dahulu," katanya kepada Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Sabtu (23/1/2021).

Ia mengkhawatirkan jika aturan tersebut diubah, maka akan berpengaruh pada siswa muslim lainnya.

"Hanya karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Tidak mau saya karena memperjuangkan segelintir orang ini, akan rusak generasi kita," katanya.

Load More