Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 19 Januari 2021 | 09:10 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

SuaraSumbar.id - Seorang tenaga medis di India dikabarkan meninggal dunia usai menerima vaksin Covid-19. Informasinya, pria bernama Mahipal Singh itu, pekerja medis di rumah sakit distrik di Moradabad.

Menyadur The Hindu Senin (18/1/2021), pria tersebut menerima vaksin Covid-19 pada tanggal 16 Januari.

Sehari setelah divaksin, Mahipal Singh mengeluhkan sesak dibagian dada dan dia pun dilarikan ke rumah sakit.

Pejabat rumah sakit menyebut Mahipal tak bisa diselamatkan dan meninggal pada pukul 6 sore.

Baca Juga: Kemristek: Lembaga Eijkman Pengembang Vaksin Merah Putih Paling Cepat

Visval, putra Mahipal yakin ayahnya meninggal karena efek samping vaksin. Namun, keterangan medis menyebut ini tak terkait dengan vaksin Covid-19. Mahipal Singh meninggal karena penyakit kardiopulmoner.

Visval yang mengantar ayahnya suntik vaksin kembali ke rumah pada pukul 13.30 dan setelah itu ayahnya mengeluh sesak napas. Pria 46 tahun itu mengeluh tidak enak badan.

"Dia sudah menderita radang paru-paru, batuk dan pilek, tetapi ketika kembali ke rumah setelah vaksin, dia merasa lebih buruk. Kami memberinya air hangat dan teh dan membuatnya berbaring di tempat tidur," ujar Visval.

CMO akhir pada 16 Januari menyebut kematiannya bukan reaksi dari vaksin. Mahipal juga sudah melakukan tugas malam dan tidak menghadapi masalah apapun, katanya.

Pada 17 Januari, pemerintah negara bagian mengeluarkan laporan berdasarkan otopsi dan mengatakan Mahipal meninggal karena syok kardiogenik dan septikemia akibat penyakit kardiopulmoner.

Baca Juga: Golongan Orang yang Tidak Bisa Divaksin Covid-19 dan Berita Populer Lainnya

Sebuah panel yang terdiri dari tiga dokter menemukan bahwa jantung Mahipal memiliki berat 500 gram dibandingkan dengan kisaran normal 200 gram karena bilik dan aorta organ ditemukan dengan bekuan darah.

Mereka juga menemukan kantong nanah di paru-paru. Kini paru-paru, jantung dan darah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata CMO dalam laporannya.

Load More