Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 14 Januari 2021 | 07:07 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto]

SuaraSumbar.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merasakan pegal-pegal usai disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Ia menjadi orang Indonesia pertama yang divaksin Covid-19.

Jokowi merasa pegal-pegal 2 jam setelah disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

"Syukur alhamdulillah pagi tadi sudah terlaksana dan vaksinasi berjalan baik," ujar Presiden saat sesi tanya jawab setelah menyelesaikan seluruh tahap vaksinasi.

Vaksin produksi Sinovac yang disuntikkan kepada Presiden dan penerima awal lainnya, sebelumnya telah melalui uji klinis yang ketat dan independen.

Baca Juga: Puskesmas di Makassar Hanya Mampu Suntik 15 Orang Per Hari, Ini Alasannya

Izin penggunaan waktu darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Proses vaksinasi Presiden Jokowi (Twitter)

Lalu, apa yang Presiden Jokowi rasakan ketika menerima suntikan dosis vaksin tersebut?

"Enggak, enggak terasa apa-apa. Waktu suntik ya. Tapi setelah dua jam tadi agak pegal sedikit," jawabnya.

Untuk diketahui, Prof. dr. Abdul Muthalib yang merupakan Wakil Ketua Dokter Kepresidenan adalah vaksinator yang menyuntikkan vaksin kepada Presiden Jokowi.

Namun, saat penyuntikan berlangsung, banyak pihak yang memperhatikan bahwa vaksinator tampak gemetar. Mengapa?

Baca Juga: Hadija Ditangkap Saat Menjual Kosmetik Ilegal di Makassar

"Mungkin karena ini juga vaksin pertama kali dan mungkin juga yang disuntik Presiden, apalagi ini juga dilihat langsung di TV-TV. Jadi mungkin beliau, Prof. dr. Abdul Muthalib, sedikit agak agak gemetar dan saya lihat memang," kata Presiden.

"Tapi, beliau kan dokter yang sudah sangat berpengalaman dan handal. Jadi waktu disuntik tadi tidak terasa sakit sama sekali," imbuhnya.

Vaksinasi Covid-19 ini menjadi sebuah bangunan sejarah baru bagi Indonesia dimana diharapkan sebanyak 70 persen dari seluruh penduduk Indonesia memperoleh vaksin tersebut agar tercipta suatu komunal.

Presiden Joko Widodo (tengah) Bersiap disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). [FOTO ANTARA / HO / Setpres-Agus Suparto]

Kekebalan komunal tersebut akan mencegah infeksi virus korona yang pada akhirnya dapat menjadikan pandemi Covid-19 terkendali.

Terkait hal tersebut, kira-kira kapan terakhir kali Presiden Joko Widodo mengikuti vaksinasi?

“Disuntik vaksin terakhir? Waduh, sudah lama ya. Saya sudah lupa. Tapi mungkin pas mau haji itu ada suntik untuk meningitis dan flu,” tuturnya.

Apapun itu, Jokowi sangat menaruh harapan besar terhadap program vaksinasi yang diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo juga meminta tolong agar masyarakat mau ikut dalam program ini demi kemaslahatan bangsa.

"Tentunya saya berharap, nanti seluruh masyarakat, bersedia divaksin karena ini adalah upaya kita untuk bebas dari pandemi. Mengenai waktunya kapan semuanya harus bersabar karena akan diatur dan dilakukan secara bertahap. Tapi yang pasti vaksin ini gratis," ucap Presiden.

Terakhir, Presiden mengingatkan agar seluruh pihak yang menerima vaksin Covid-19 untuk tetap berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, mengingat masker, tata tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

"Ingat, walaupun sudah divaksin, maka kita tetap menjalankan protokol kesehatan. Yang paling penting itu," ujarnya sekaligus mengakhiri sesi tanya jawab.

(Suara.com)

Load More