SuaraSumbar.id - Jasad Co Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang bernama Fadly Satrianto berhasil ditemukan pada hari Selasa (12/1/2021). Penemuan jenazah Fadly itu bersamaan dengan 2 orang penumpang lain yang bernama Khazanah dan Ash Habul Yamin.
Jenazah Fadly yang berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) dan 2 penumpang itu, diketahui berdasarkan identifikasi sidik jari yang dicocokkan dengan data dari e-KTP.
"Tim Inafis Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi kembali tiga korban pesawat Sriwijaya SJ 182," ujar Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto dalam konferensi pers di RS Polri.
Jenazah Fadly Satrianto teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jari yang terdapat dalam data e-KTP.
Hudi Suryanto mengatakan, dari identifikasi tersebut diketahui korban benar-benar terdaftar dalam manifest dan naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Fadly Satrianto lahir di Surabaya. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara buah pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andriyani yang berasal dari Pesisir Selatan.
Sebelumnya, sejumlah kisah pilu dibalik kepergian Fadly Satrianto terungkap dari sejumlah saudaranya. Dia ternyata sudah bertunangan dan akan segera menikahi pujaan hatinya.
Sayangnya, Tuhan berencana lain. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak yang didalamnya ada nama Fadly Satrianto, jatuh perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
"Kami terpukul dengan musibah ini, apalagi Fadly Satrianto telah bertunangan dengan seorang dokter, dan segera menikah," kata keluarga Fadly dari pihak ayah, Mak Itam, seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/1/2021).
Baca Juga: Pesan Terakhir Youtuber Asal Tanah Datar Saat Menaiki Sriwijaya Air SJ 182
Sebetulnya, kata Mak Itam, Fadli telah melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya yang berprofesi sebagai dokter. Namun, rencana itu tertunda karena wabah pandemi Covid-19.
Dia juga menceritakan bahwa Fadly tidak langsung sekolah penerbangan selepas lulus SMA.
"Fadly sempat mengenyam pendidikan di sebuah universitas, namun akhirnya tertarik mengikuti sekolah pilot," katanya.
Fadly Satrianto merupakan anak dari pamannya yang bernama Sumarzen Marzuki yang juga menjabat Ketua Gebu Minang Jawa Timur masa bakti 2019-2024.
"Keluarga besar kami bermukim di Pasar Batang Kapas, Kecamatan Batang Kapas, dan paman kami, Sumarzen telah lama merantau namun pada beberapa kesempatan juga kerap pulang ke kampung halaman," katanya.
Fadly Satrianto juga sempat menghubungi keluarganya sebelum terbang dengan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Sumarzen Marzuki, ayah kandung Fadly mengatakan, putra bungsu dari tiga bersaudara itu selalu menelepon ibunya, Ninik Andriyani, setiap kali akan terbang.
Tag
Berita Terkait
-
Janji Manajemen Sriwijaya Bakal Tanggung Jawab ke Keluarga Korban SJ 182
-
Ikatan Pilot Indonesia Beri Arahan untuk Investigasi Teknis Sriwijaya Air
-
Permintaan Penumpang Sriwijaya Air SJ 182: Dipakaikan Baju Putih Saja
-
Satu Keluarga dari Pinrang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
-
Chef Aiko Sholat Gaib, Syifa Mila Selebgram Pontianak Korban Sriwijaya Air
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar