Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra | Chyntia Sami Bhayangkara
Minggu, 20 Desember 2020 | 13:12 WIB
Penyerang Juventus Cristiano Ronaldo (kiri) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Cagliari pada pertandingan Liga Italia yang dimainkan di Allianz Stadium, Turin, Sabtu (21/11/2020). (ANTARA/AFP/MIGUEL MEDINA)

SuaraSumbar.id - Kabar bintang sepakbola dunia Cristiano Ronaldo memeluk agama Islam beredar di media sosial. Penyerang Juventus asal Portugal ini disebut-sebut resmi menjadi mualaf per 8 Desember 2020.

Narasi tersebut muncul dalam artikel Kisahinspiratiff.com dengan judul artikel 'Subhanallah Cristiano Ronaldo Masuk Islam dan Ucapkan Assalamualaikum'.

Dalam artikel itu juga tampak dua foto Ronaldo sedang mengenakan sorban berwarna putih dan berpose dengan beberapa orang. Benarkah klaim tersebut?

Christiano Ronaldo masuk Islam (Turnbackhoax.id)

Penjelasan

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kabupaten Gowa Akan Kembali Lockdown?

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id - jaringan Suara.com, Minggu (20/12/2020), klaim yang menyebut Cristiano Ronaldo masuk Islam pada 8 Desember 2020 adalah klaim yang salah.

Foto Ronaldo memakai baju gamis dan penutup kepala tersebut dimuat dalam situs Alhakea.com. Foto tersebut diambil ketika Ronaldo sedang berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab.

Foto tersebut juga diunggah akun Twitter @reylamadrid pada 26 Desember 2014.

Sejumlah artikel juga telah memberitakan terkait bantahan kabar Cristiano Ronaldo masuk Islam.

Christiano Ronaldo masuk Islam (Turnbackhoax.id)

Salah satunya situs berita Hollowverse yang menuliskan Cristiano Ronaldo beragama Katolik. Selain itu, Ronaldo juga sering menjadi donatur dalam kegiatan amal untuk anak-anak, penelitian AIDS, bencana, pendidikan.

Baca Juga: Shin Tae-yong Jagokan Lewandowski, Andritany Pilih Cristiano Ronaldo

Ia juga digambarkan sebagai seorang yang mengagumi agama Islam.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut Cristiano Ronaldo masuk Islam pada 8 Desember 2020 adalah klaim yang salah.

Klaim tersebut masuk ke dalam kategori konten palsu atau fabricated content.

Load More