-
KPK tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid lewat operasi tangkap tangan.
-
Tere Liye sindir pemuja Abdul Wahid.
-
KPK tetapkan Abdul Wahid tersangka korupsi.
SuaraSumbar.id - Penangkapan Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai banyak reaksi publik di media sosial.
Banyak yang mencela, namun banyak pula yang membela sang gubernur yang telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi proyek di Dinas PUPRPKPP Riau.
Kasus Gubernur Riau Abdul Wahid bahkan ikut memicu perdebatan di jagat maya. Bahkan, penulis terkenal, Tere Liye ikut menyoroti kasus tersebut lewat unggahan di akun Facebook pribadinya pada Kamis (6/11/2025).
Dalam unggahannya, Tere Liye membagikan tangkapan layar berita berjudul “Gubernur Riau Abdul Wahid Diduga Terima 3 Kali Setoran Fee, Ini Rinciannya”.
Tere Liye kemudian menulis komentar panjang yang menyoroti fenomena fanatisme sebagian masyarakat terhadap pejabat publik, termasuk kepada Gubernur Riau yang baru ditangkap KPK itu.
“Wah wah wah, saya kira hanya selevel Jokowi, Anies, Prabowo, Purbaya, atau KDM yang punya fans garis keras yang bodoh-bodoh. Ternyata level gubernur nun jauh di Riau pun punya,” tulis Tere Liye dalam unggahannya.
Penulis novel "Negeri Para Bedebah" itu juga menyoroti netizen yang terus membela Gubernur Riau Abdul Wahid, meski sudah terjerat kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur.
Menurutnya, pembelaan tanpa dasar terhadap pejabat justru membuat masyarakat tidak kritis terhadap praktik korupsi yang terjadi.
“Sejak saya posting soal OTT ini, fans tolol-tololnya muncul dong. Sibuk membantah, mencari alasan, menyalahkan pihak lain. Tapi idola saya ini korban politik, katanya. Tapi KPK tebang pilih, katanya. Tapi gubernur Sumut belum ditangkap, katanya. Berkumpullah netizen tolol-tolol,” tulis Tere Liye lagi.
Ia juga mengajukan beberapa pertanyaan retoris kepada para pendukung Gubernur Abdul Wahid.
“Kalian dapat apa sih dari baper begini? Ikutan dapat setoran fee? Kalian keluarganya? Tetangganya? Temannya? Kalau tidak semua, ya berhentilah membela tanpa alasan,” tegas Tere Liye.
Lebih lanjut, Tere Liye menyinggung bahwa empat kali Gubernur Riau berbeda pernah ditangkap KPK karena kasus korupsi. Ia mengajak masyarakat berhenti menyanjung pejabat dan mulai bersikap kritis terhadap pemimpin mereka.
“Berhenti jilati pejabat. Mulailah kritis. Apa susahnya sih bersikap biasa saja terhadap pejabat? Setiap ada pejabat baru, langsung dijadikan idola. Padahal, anak cucu kita kelak yang akan menanggung akibat dari korupsi ini,” tulisnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa KPK melakukan OTT terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid di Pekanbaru pada Senin (3/11/2025) malam. Dalam operasi senyap tersebut, tim penyidik KPK turut mengamankan sejumlah pihak, termasuk pejabat di lingkungan Dinas PUPRPKPP Riau, serta barang bukti berupa uang tunai.
Usai diamankan, Gubernur Riau Abdul Wahid dan sejumlah pihak lainnya langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK.