-
Klaim Purbaya tarik Rp71 triliun dari program MBG hoaks.
-
Menkeu Purbaya hanya wacanakan realokasi jika anggaran tak terserap.
-
Unggahan Facebook viral terbukti konten menyesatkan menurut MAFINDO.
SuaraSumbar.id - Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, resmi menarik anggaran sebesar Rp 71 triliun dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan anggaran itu dialihkan ke bantuan beras gratis.
Unggahan yang diunggah akun Facebook @ifah..92 menyatakan bahwa Menkeu Purbaya menarik anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun lalu mengalihkannya menjadi program bantuan beras. Narasi tersebut menyebut kasus keracunan siswa sebagai pemicu keputusan besar itu.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan pemeriksaan tim Cek Fakta TurnBackHoax, pernyataan anggaran MBG akan dialihkan baru bersifat kondisional, yakni jika penyerapan anggaran tidak optimal hingga akhir Oktober 2025 — bukan penarikan atau pengalihan total sebagaimana diklaim.
![Beredar hoaks Purbaya Yudhi Sadewa, resmi menarik anggaran sebesar Rp 71 triliun dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/31/22432-hoaks.jpg)
Sebagai contoh, laman resmi Saber Hoaks Jabar menyebut klaim “Menkeu Purbaya tarik anggaran MBG” sebagai konten fabricated content yang salah.
Menurut pemberitaan resmi, Menkeu Purbaya menyatakan bahwa anggaran program MBG yang belum terserap hingga batas waktu yang ditetapkan bisa dialihkan ke program yang lebih siap, seperti program bantuan pangan beras 10 kg.
Namun kebijakan tersebut disampaikan sebagai opsi terbuka, bukan sebagai telah dilaksanakan penarikan anggaran MBG senilai Rp 71 triliun.
Pihak Badan Gizi Nasional (BGN) yang membina program MBG juga menyatakan optimisme bahwa penyerapan anggaran akan selesai sesuai target, dan tidak ada indikasi anggaran utama MBG ditarik secara massal.
Kesimpulan
Narasi yang menyebut “Purbaya resmi menarik anggaran Rp 71 triliun dari program MBG untuk dialihkan ke beras gratis” tergolong konten menyesatkan (misleading content) atau hoaksi. Klaim ini telah diperjelas sebagai hoaks oleh pihak berwenang.
