- Daftar tunggu haji di Sumbar kini capai 24 tahun.
- Anggota DPR RI minta jamaah bersyukur dan lebih realistis.
- Kuota haji Indonesia terbatas, antrean panjang jadi konsekuensi global.
SuaraSumbar.id - Daftar tunggu haji di Sumatera Barat (Sumbar) kini semakin panjang. Berdasarkan data terbaru, calon jamaah haji asal provinsi tersebut harus menunggu hingga 24 tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.
Hal itu dinyatakan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni. Menurutnya, mereka yang saat ini sudah mendaftar dan memiliki estimasi keberangkatan 13 tahun ke depan masih tergolong beruntung.
"Jamaah calon haji yang sudah mendaftar dan mungkin saat ini perkiraan berangkatnya hanya 13 tahun lagi, patut bersyukur. Data terbaru menunjukkan daftar tunggu di Sumbar kini mencapai 24 tahun," ujar Lisda, dikutip dari Antara, Jumat (24/10/2025).
Lisda menuturkan, masa tunggu tersebut masih lebih singkat dibandingkan dengan daftar tunggu haji di Sulawesi Selatan, yang kini mencapai 47 tahun.
Fenomena antrean panjang ini, menurutnya, merupakan konsekuensi dari formula kuota haji Indonesia yang mengikuti kesepakatan global antara negara-negara Islam.
"Untuk Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, mendapatkan kuota 221.000 calon jamaah haji per tahun. Angka itu dihitung dari satu persen jumlah penduduk Muslim di tanah air," katanya.
Pemerintah, kata Lisda, terus berupaya menambah kuota haji setiap tahunnya. Namun, peningkatan tersebut tidak bisa dilakukan secara sepihak karena tergantung pada kesiapan logistik, akomodasi, dan jumlah jamaah.
"Meminta kuota lebih dari 10 persen mungkin belum feasible karena persiapan jamaah calon haji juga harus menjadi perhatian utama," katanya menegaskan.
Lisda juga menyoroti bahwa sebagian jamaah yang akan berangkat pada tahun depan kemungkinan merupakan penerima warisan kuota haji dari orang tua maupun kakek-nenek mereka. Situasi ini mencerminkan panjangnya antrean dan pentingnya perencanaan sejak dini bagi calon jamaah.
"Jadi jamaah perlu bersyukur sekaligus melihat realitas dengan perspektif yang lebih luas," tutur Lisda menambahkan.
Dengan kondisi daftar tunggu haji di Sumatera Barat yang kian panjang, Lisda mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya fokus pada lamanya antrean, tetapi juga meningkatkan kesiapan spiritual dan finansial selama masa penantian.