SuaraSumbar.id - Sebanyak 24 orang dilaporkan hilang hutan Pauh Sangik, Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
Mereka pergi ke hutan untuk menjelajah kawasan hutan di sekitar Pauh Sangik, yang dikenal sebagai habitat kopi hutan liar. Kegiatan ini disebut-sebut sebagai bagian dari aktivitas edukasi dan eksplorasi potensi alam nagari.
Rombongan yang terdiri dari pria dan wanita dari berbagai latar belakang ini direncanakan kembali sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, hingga waktu yang ditentukan, mereka tidak kunjung kembali dan tidak dapat dihubungi oleh pihak keluarga maupun perangkat nagari.
Satu-satunya kontak terakhir dengan rombongan terjadi pada pukul 16.00 WIB, saat salah satu dari mereka mengirimkan lokasi terakhirnya.
Menjelang malam, cuaca mulai berawan dan wilayah hutan Pauh Sangik diketahui minimnya sinyal telekomunikasi serta medan yang cukup terjal dan lebat.
Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota, Roni Nur mengatakan mengatakan, pihak keluarga dan masyarakat setempat melaporkan ke Polres Limapuluh Kota sekitar pukul 22.00 WIB.
Menanggapi laporan tersebut, Tim Rescue Pos SAR Limapuluh Kota langsung diberangkatkan ke lokasi pada pukul 22.10 WIB, dengan membawa 7 personel dan berbagai perlengkapan SAR, termasuk drone thermal dan alat komunikasi lapangan.
,"Sekitar pukul 22.40 WIB, tim tiba di kantor Wali Nagari Pauh Sangik, yang sekaligus dijadikan posko utama operasi," katanya, Jumat (1/8/2025.)
Tim SAR bersama perangkat nagari, Polsek Akabiluru, BPBD, TNI, PMI, Puskesmas, serta relawan dan masyarakat kemudian melakukan rapat koordinasi cepat untuk menyusun strategi pencarian.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, tim gabungan bergerak menuju lokasi kontak terakhir (Last Known Position/LKP) di dalam hutan," ujarnya.
Meski dihadang medan sulit dan gelapnya malam, pencarian terus dilakukan secara intensif. Sekitar pukul 00.40 WIB, Jumat 1 Agustus 2025, seluruh survivor ditemukan dalam kondisi selamat sekitar 1,5 kilometer dari titik LKP.
"Diduga rombongan kehilangan arah akibat medan yang membingungkan dan keterbatasan pencahayaan saat perjalanan pulang," jelasnya.
Evakuasi dilakukan secara bertahap. Pada pukul 02.45 WIB, seluruh survivor telah berhasil dievakuasi ke kantor wali nagari, tempat mereka kemudian mendapatkan pemeriksaan medis dari tim Puskesmas Akabiluru dan PMI.
"Seluruhnya ditemukan dalam kondisi selamat dan tidak ditemukan luka berat, namun beberapa di antaranya mengalami kelelahan dan dehidrasi ringan," pungkasnya.
Kontributor : B Rahmat