Tragis! Hilang 2 Hari, Jasad Petani Agam Mengambang di Sungai

Seorang petani hilang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia mengapung di aliran Sungai Masang Kiri, Jorong Puduang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam.

Riki Chandra
Rabu, 07 Mei 2025 | 14:53 WIB
Tragis! Hilang 2 Hari, Jasad Petani Agam Mengambang di Sungai
Penemuan jasad petani di Agam yang mengambang di aliran sungai. [Dok. Antara]

Namun hingga malam, ia tak kunjung pulang. Keluarga sempat mencari secara mandiri sebelum melapor ke pemerintah nagari dan diteruskan ke BPBD Agam.

“Setelah menerima laporan, kami segera bergerak ke lokasi dan melakukan pencarian. Dugaan awal korban terpeleset dan hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras akibat hujan pada hari itu,” tambah Ichwan.

Peristiwa ini menambah daftar insiden orang hilang yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Masang Kiri, yang dalam beberapa tahun terakhir dikenal rawan arus deras saat musim hujan.

Tahun 2024 lalu, seorang pelajar juga pernah ditemukan tewas tenggelam di lokasi yang tak jauh dari titik penemuan Syamsul.

Pemerintah daerah Kabupaten Agam pun kembali mengimbau masyarakat, terutama petani dan warga yang beraktivitas di sekitar sungai, untuk lebih waspada terhadap risiko banjir bandang dan aliran sungai yang deras, apalagi saat musim penghujan.

BPBD Agam juga mendorong pemanfaatan alat pelindung seperti pelampung atau beraktivitas dengan pendamping bila berada di dekat aliran sungai. Apalagi, kondisi air sulit ditebak, terutama saat musim hujan.

Hingga saat ini, pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Mereka pun menolak untuk dilakukan autopsi karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah Syamsul Bahri telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Nagari Bawan pada Rabu sore.

Sementara itu, Pemkab Agam menyatakan akan terus memperkuat sistem deteksi dini dan tanggap darurat di daerah rawan bencana, termasuk wilayah aliran Sungai Masang Kiri. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam memberikan laporan cepat agar proses pencarian dan penyelamatan bisa dilakukan secara maksimal.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa mitigasi dan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti orang hanyut di sungai masih harus menjadi prioritas, terutama di wilayah rawan seperti Kabupaten Agam. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak