Wadah Plastik Sekali Pakai di Program MBG Pariaman: Solusi Sementara atau Masalah Baru?

"Semua yang dibagikan, lalu dikumpulkan lagi siswa ke dalam plastik dan dibuang ke tong sampah," ujar dia, Senin (13/1/2025).

Bernadette Sariyem
Senin, 13 Januari 2025 | 19:38 WIB
Wadah Plastik Sekali Pakai di Program MBG Pariaman: Solusi Sementara atau Masalah Baru?
Ilustrasi sampah styrofoam. (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Penggunaan wadah plastik sekali pakai pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman dinilai tidak menimbulkan masalah berarti selama program berjalan.

Hal ini diungkapkan oleh RM, seorang guru yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program.

Menurut RM, selama beberapa hari pelaksanaan program MBG, para siswa menggunakan wadah tersebut dengan baik, dan sampah plastiknya dikumpulkan kembali ke dalam satu tempat sebelum dibuang.

"Semua yang dibagikan, lalu dikumpulkan lagi siswa ke dalam plastik dan dibuang ke tong sampah," ujar dia, Senin (13/1/2025).

Baca Juga:Makan Bergizi Gratis Stop Mendadak, Siswa Pariaman Kecewa Berat

Meskipun penggunaan plastik sekali pakai ini tidak menimbulkan masalah besar, dia mengakui penggunaan sampah plastik bukanlah solusi yang ideal.

Namun, ia yakin Badan Gizi Nasional (BGN) sudah mempertimbangkan kebutuhan program ini dengan matang.

"Kami sangat yakin dengan pertimbangan dan kebutuhan dari Badan Gizi Nasional. Jadi, kami akan mengikuti kebijakan yang ada sampai program ini kembali berjalan," tambahnya.

Penghentian sementara program MBG karena belum tersedianya wadah permanen membuat para siswa kecewa. Banyak siswa menyebut makanan yang disediakan dalam program ini sangat enak dan menjadi penyemangat mereka untuk belajar.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan RM, yang mengaku dihujani pertanyaan dari para siswa sejak pagi terkait penghentian program.

Baca Juga:Wabah PMK Muncul Kembali di Pariaman, 11 Sapi Terinfeksi

"Para siswa ini sudah senang dengan program tersebut, tiba-tiba berhenti jadi mereka kaget," ujarnya.

Dia juga menjelaskan bahwa pihak sekolah telah menginformasikan penghentian sementara ini kepada orang tua melalui grup WhatsApp sejak Sabtu (11/1/2025). Namun, siswa tetap ingin mendengar penjelasan langsung dari guru mereka.

"Kami sudah informasikan kepada orang tua, tapi namanya murid, mereka belum yakin sampai hal itu keluar dari mulut guru sendiri," jelasnya.

Program MBG, yang berlangsung selama lima hari sebelum dihentikan sementara, dianggap memberikan dampak positif bagi siswa. Selain makanan yang bergizi, program ini juga membantu menciptakan suasana belajar yang lebih baik.

"Program ini sangat membantu siswa. Mereka jadi lebih semangat belajar. Kami berharap program ini segera dilanjutkan," tutup RM.

Penghentian sementara ini diharapkan dapat segera teratasi setelah wadah permanen tersedia, sehingga program MBG dapat kembali memberikan manfaat kepada para siswa di Kota Pariaman.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini