BNPB Sarankan Relokasi Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar: Demi Keselamatan Anak Cucu!

BNPB menyarankan agar warga terdampak bencana banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi bersedia direlokasi.

Riki Chandra
Rabu, 15 Mei 2024 | 23:09 WIB
BNPB Sarankan Relokasi Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar: Demi Keselamatan Anak Cucu!
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memimpin rapat koordinasi langkah strategis penanggulan bencana di Sumbar, Rabu (15/5/2024). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyarankan agar warga terdampak bencana banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi bersedia direlokasi.

"Pemerintah siap jika masyarakat bersedia direlokasi atau pindah ke daerah aman. Ini langkah terbaik menghindari kemungkinan bencana susulan," katanya di Kabupaten Agam, Rabu (15/5/2024).

Dia seluruh jajaran pemerintahan di Sumatera Barat (Sumbar) untuk berkomunikasi aktif kepada tokoh-tokoh masyarakat di daerah rawan bencana, khususnya yang terdampak banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi itu.

"Ditanyakan langsung kepada tokoh masyarakat, dicarikan lahan untuk pindah. Khusus di Bukit Batabuah Kabupaten Agam masih dalam angka relatif kecil untuk direlokasi," katanya.

Menurutnya, langkah relokasi penting demi anak cucu daripada nantinya mereka terancam jadi korban. Tidak mungkin Gunung Marapi yang disalahkan.

Ia memberikan contoh pada kejadian bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara dengan ratusan warga yang akhirnya di relokasi.

"Bahkan relokasinya itu antar dua kabupaten. Ada 300 lebih warga yang dipindahkan tempat tinggalnya di daerah aman," kata Suharyanto.

Diketahui, bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi hingga Rabu (15/5/2024) menewaskan sebanyak 58 orang. "Ini berdasarkan data yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB hari ini," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Rabu (15/5/2024).

Sementara itu, jumlah korban hilang kembali bertambah dari 27 menjadi 35 orang yang semuanya masih dalam proses pencarian. Selain itu, untuk keluarga terdampak berjumlah 1.543 keluarga dan 33 orang mengalami luka-luka.

Para korban dikonfirmasi berasal dari lima kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.

"Jumlah kemungkinan berubah lagi karena BNPB, beserta tim gabungan termasuk BPBD di Sumatera Barat masih melaksanakan pengkajian dan melangsungkan proses pencarian, evakuasi korban," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak