SuaraSumbar.id - Konsumsi gula berlebihan terhadap bayi dapat menimbulkan sejumlah hal buruk. Hal itu dinyatakan praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama.
“Pada dasarnya, bayi belum dapat mengenai rasa dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, rasa manis dan asin berlebihan membuat anak jadi picky memilih-milih makan,” kata Ngabila, dikutip Selasa (23/4/2024).
Menurut Ngabila, menuturkan kebanyakan makanan manis yang orang tua berikan kepada bayi seringkali merupakan jenis makanan yang tidak sehat. Contohnya yakni bubur bayi instan yang bebas jual di pasaran.
Bubur bayi instan yang diklaim memiliki kandungan gizi lengkap dan seimbang, dikatakannya memiliki kandungan yang berbeda jauh dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) alami yang dibuat untuk anak usia enam sampai 24 bulan.
Hal itu disebabkan oleh proses produksi yang panjang, memungkinkan kandungan nutrisi di dalamnya menurun hingga mengandung pengawet atau perasa buatan.
“Pemberian MPASI alami pada anak 6-24 bulan dan sesudahnya tetap yang terbaik,” katanya.
Kalaupun ibu ingin memberikan perasa manis pada bayi, perasa yang boleh digunakan adalah madu alami. Dengan catatan tidak diberikan pada bayi yang baru berusia kurang dari satu tahun.
Sementara pemberian gula boleh dilakukan pada bayi usia di atas enam bulan sesudah lulus ASI eksklusif sebagai bahan MPASI dengan takaran yang sesuai.
Ngabila mengingatkan agar orang tua yang mempunyai bayi di rumah untuk lebih memperhatikan asupan dan kandungan gizi yang diberikan karena pemberian gula berlebih dapat menyebabkan sejumlah masalah yang merugikan kesehatan bayi.
Permasalahan utama yang seringkali terjadi adalah bayi menolak untuk diberikan ASI.
- 1
- 2