SuaraSumbar.id - Sebuah doa yang mengandung makna mendalam dan harapan akan kelancaran dalam menghadapi kesulitan, doa Nabi Yunus menjadi sorotan dalam perbincangan umat Islam hari ini.
Doa tersebut, terdapat pada Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 87, menawarkan ketenangan dan harapan dalam situasi yang sulit.
Dalam menghadapi cobaan hidup, keputusasaan kadang-kadang menghampiri. Namun, keimanan kepada Allah Swt menjadi pendorong utama untuk tetap sabar dalam menghadapinya.
Sebagaimana yang tertulis dalam doa yang diajarkan oleh Nabi Yunus:
لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Doa ini mencerminkan kesadaran akan kesalahan dan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi kesulitan.
Hal ini juga menjadi pengingat bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya, dan bahwa di balik setiap kesulitan, pasti ada jalan keluar yang terbaik.
Meneladani kesabaran Nabi Yunus, umat Islam dihimbau untuk selalu berdoa kepada Allah agar diberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi. Doa ini menjadi penunjuk arah dan sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
Dengan mengamalkan doa ini, diharapkan umat Islam dapat menghindari rasa frustasi dan stres dalam menghadapi masalah, sebagaimana yang dialami oleh Nabi Yunus ketika meninggalkan dakwahnya dengan kelancangannya.
Dengan demikian, harapan akan terlepas dari kesulitan menjadi semakin nyata bagi setiap individu yang berserah diri kepada Allah.
Doa Nabi Yunus tidak hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga merupakan penyesalan dan permohonan ampun atas kesalahan yang dilakukan.
Dengan membaca doa ini pada setiap kesempatan, diharapkan umat Islam dapat menemukan ketenangan dan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi.
Kontributor : Rizky Islam
