Cerita Warga Ketika Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Menghantam Bukik Batabuah

"Airnya memang sudah besar, tapi tiba-tiba saja menjadi sangat besar dan menyebabkan galodo (banjir bandang) secara tiba-tiba," kata dia.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 05 April 2024 | 20:30 WIB
Cerita Warga Ketika Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Menghantam Bukik Batabuah
Ilustarsi banjir lahar dingin. [X/infomitigasi]

SuaraSumbar.id - Ribuan warga Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terpaksa meninggalkan rumah mereka pada Jumat (5/4/2024) sore, ketika banjir bandang, diduga kuat sebagai lahar dingin dari Gunung Marapi, menghantam wilayah mereka.

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB ini mengejutkan banyak orang, di mana air yang biasanya bersih berubah menjadi cokelat gelap, tanda bercampurnya dengan abu vulkanik.

Alfiansyah, seorang warga setempat, menggambarkan bagaimana situasi berubah secara drastis dalam waktu singkat.

"Airnya memang sudah besar, tapi tiba-tiba saja menjadi sangat besar dan menyebabkan galodo (banjir bandang) secara tiba-tiba," kata dia.

Akibat peristiwa ini, banyak rumah dan bangunan warga terendam, beberapa bahkan mengalami kerusakan parah. Arus lalu lintas di jalan utama juga terputus akibat aliran air yang meluap.

Situasi menjadi lebih sulit dengan jalan-jalan yang tergenang lumpur, kendaraan yang terjebak, dan transportasi umum yang menjadi terhambat.

Warga terdampak berusaha keras untuk membersihkan rumah dan properti mereka dari lumpur dan sisa-sisa banjir, dalam upaya untuk memulihkan keadaan.

Selain kerugian material, banjir bandang ini juga meninggalkan dampak psikologis bagi warga, yang terlihat sibuk mendokumentasikan dan membagikan situasi yang mereka alami melalui media sosial.

Ini menunjukkan solidaritas mereka dan keinginan untuk membagikan informasi serta meminta dukungan dari masyarakat luas.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak