SuaraSumbar.id - Partai PDI Perjuangan (PDIP) Sumatera Barat (Sumbar) kehilangan kursi di DPR RI karena kalah suara pada Pemilu 2019 lalu. Diketahui, Pemilu 2014, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini berhasil mengantarkan kadernya, Alex Indra Lukman melenggang ke Senayan.
Momentum Pemilu 2024 menjadi titik awal PDIP Sumbar kembali berjibaku meraih kursi di DPR RI. Bahkan, PDIP menargetkan dua Dapil di Sumbar punya kursi di DPR.
"Mengembalikan kursi tentu. Target kami satu kursi DPR RI di dua Dapil Sumbar ini," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Sumbar, Yogi Yolanda kepada SuaraSumbar.id, Jumat (28/7/2023).
Menurut Yogi, target tersebut tentu tak sekadar optimistis belaka. Pihaknya telah menyusun langkah-langkah kongkrit untuk memenangkan PDIP di Sumbar. Salah satunya dengan gencar melakukan pendekatan ke anak muda.
"Selain berbuat, kami mendekati kalangan milenial. Kami juga mengoptimalkan sayap-sayap partai yang dihuni anak muda," katanya.
Lebih lanjut Ketua PA GMNI Sumbar itu mengatakan, selain mendekati anak muda, caleg di masing-masing daerah pun kini kebanyakan dari kalangan generasi muda.
Kemudian, PDIP Sumbar juga gencar menggelar dialog dengan mahasiswa di berbagai kampus. Termasuk kepada kelompok organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti Muhammadiyah dan Perti.
"Diskusi program-program PDIP perlu kami informasikan karena yang tersampaikan di lapangan tidak sesuai fakta, kebanyakan hoaks," ungkapnya.
"Melihat PDIP itu kan sekarang seakan-akan komunis, anti-Islam. Padahal satu-satunya partai nasionalis yang memiliki lembaga Islam, ya PDIP. Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu diisi tokoh lintar ormas. Ada Muhammadiyah, NU dan lainnya," katanya lagi.
Baca Juga:Mahyeldi Target Sumbar Punya Seribu Juru Sembelih Halal, Ini Alasannya
Disamping itu, kata Yogi, kerja nyata dalam pembangunan infrastruktur juga menjadi strategi PDIP dalam meraup suara. Contohnya, meskipun tidak ada perwakilan PDIP dari Sumbar di parlemen namun program nasional tetap berjalan.
"PDIP sebagai partai pemenang pemilu, walaupun tidak memiliki kursi di Sumbar, tetapi program-program nasional itu tetap kami antarkan ke Sumbar. Tidak ada bedanya, ada atau pun tidak ada kursi," katanya.
Kontributor: Saptra S