SuaraSumbar.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa sektor pertanian memiliki kekuatan penting bagi negara. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya 14 gubernur, 300 bupati dan wali kota serta 30 ribu petani dan nelayan se-Indonesia dalam pembukaan Pekan Nasional (Penas) KTNA ke-16 di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (10/5/2023).
Menurut Syahrul, Penas KTNA ke-16 di Sumbar yang merupakan selaku tuan rumah sangat berbeda dengan Penas sebelumnya. Perhelatan Penas kali ini terbilang lebih maju.
"Kami betul-betul bekerja sama dengan Ketua KTNA, dan coba menggelar katakanlah lebih maju. Mitigasi, adaptasi kemajuan era dan tantangan baru. Termasuk, hari ini, di tempat ini, antara lain teknologi dan mekanisasi pertanian harus menjadi bagian smart warning harus menjadi model pertanian dikedepankan," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata Syahrul, dalam Penas KTNA ke-16 ini juga mengantisipasi bagaimana pertanian tidak hanya bicara soal lahan luas dan hamparan. Namun masuk dalam sektor pertanian presisi.
Baca Juga:Dinilai Punya Potensi, Mentan SYL Minta Pemuda Pancasila Terjun ke Sektor Pertanian
"Di mana tanaman-tanaman, lahan pekarangan menjadi sangat penting. Ini diperkenalkan kurang lebih 30 ribu (petani dan nelayan) seluruh Indonesia. Oleh karena itu, saya kira banyak hal, dan everyone happy," kata dia.
"Saya kira karena industri-industri pertanian juga hadir ambil bagian. Bahkan tidak hanya itu, expert para peneliti pembuat bibit-bibit baru, rekayasa baru itu hadir di sini menunjukkan berbagai varietas yang tahan panas, tahan El Nino, dan tahan antisipasi lainnya," sambung Syahrul.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo sangat mendorong bagaimana memberi modal bagi petani. Tidak ada lagi hanya bagi-bagi, tapi memberikan modal sekaligus gagasan.
"Tidak ada lagi hanya bagi-bagi, tapi memberikan modal, memberikan gagasan dan kita jaga bersama-sama. Oleh karena itu Kredit Usaha Rakyat (KUR) menghadirkan perbankan yang ikut memodali aktivitas pertanian baik budidaya, pasca panen maupun katakan proses-proses di perdagangannya, agribisnisnya itu difasilitasi oleh KUR. Dan yang spesifik oleh pak Jokowi melepas taxi alsintan," ulasnya.
Sementara itu, sejumlah petani yang hadir pada Penas KTNA ke-16 menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga:Hadapi Ancaman El Nino, Mentan SYL Siapkan Mitigasi dan Minta Petani Terus Berproduksi
Pasalnya, meski di masa pandemi sektor pertanian masih bisa berproduksi maksimal dan diandalkan menopang perekonomian.
Fauzi, petani berusia 58 tahun yang berasal dari Desa Galis Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah berupaya semaksimal mungkin dalam rangka mengangkat harkat dan martabat para petani.
"Dalam artian beliau berdua berupaya untuk kemajuan para petani dan meningkatkan hasil daripada petani," katanya.
Fauzi berharap dengan pelaksanaan kegiatan Penas ini sebagai ajang nasional, peserta yang sebagaian besar petani bisa menggali dan menyampaikan segala teknologi dan informasi.
"Atas nama petani kami sampaikan terima kasih Pak Mentan dan Pak Jokowi," imbuh Fauzi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Sinta 2.
Hal senada disampaikan Suwarno, petani dari Desa Neranti, Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Di mata Suwanro, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menggalakkan pertanian di desa-desa atau di provinsi-provinsi.
"Program pertanian terasa di desa-desa. Kami yakin itu gunanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," pungkasnya.
Kontributor: Saptra S