SuaraSumbar.id - Ferdy Sambo resmi divonis mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2) awal pekan ini.
Vonis mati terhadap Ferdy Sambo yang terbukti sebagai dalang pembunuhan berencana terhadap sang ajudan, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu, mendapat tanggapan beragam dari publik.
Ada yang bersorak gembira, karena menurut mereka Ferdy Sambo pantas dihukum mati karena kekejiannya.
Tapi, ada pula yang menilai kegembiraan publik atas vonis mati Ferdy Sambo itu bertentangan dengan prinsip kemanusiaan.
Baca Juga:Divonis Kurang dari 2 Tahun, Richard Eliezer Bisa Tetap Jadi Polisi
Nah, pesohor sekaligus pengacara Farhat Abbas punya pandangan lain lagi.
Farhat Abbas mengkritik kinerja pengacara Ferdy Sambo yang dinilainya tak mampu mempertahankan argumentasi di hadapan majelis hakim.
Bahkan, kata Farhat Abbas, lebih baik Ferdy Sambo tidak usah memakai pengacara sekalian kalau hasilnya tetap hukuman mati.
"Kalau sudah pakai pengacara banyak, terus masih hukuman mati, sama saja dengan tidak usah pakai pengacara," tulis Farhat Abbas melalui Instagram Story, dikutip hari Rabu (15/2/2023).
Farhat Abbas mengaku prihatin kepada Ferdy Sambo yang divonis mati.
Baca Juga:Apakah Ferdy Sambo Masih Bisa Banding? Ini Mekanisme Melawan Hukum yang Bisa DItempuh
Menurut Farhat Abbas, vonis mati itu adalah akibat tim pengacara Ferdy Sambo yang tak bisa menggali fakta-fakta meringankan bagi klien.
"Hanya opini lawan opini, bahkan pengacaranya sempat ngembek vonis aja secepatnya karena sudah tidak adil. Inilah resikonya kalo ngembek ama hakim," kata mantan suami Nia Daniati tersebut.
Seharusnya, kata Farhat Abbas, tim pengacara bisa menyoal hakim yang membuka isi pikirannya di media sosial, sebagai bahan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.
Tak hanya itu, Farhat Abbas juga mencibir publik yang justru bergembira setelah Ferdy Sambo divonis mati.
"Mereka adalah kelompok orang-orang yang tidak punya rasa kasihan, kasih sayang dan maupun pemaaf," kata Farhat Abbas.
Kontributor : Rizky Islam