Elektabilitas Demokrat Melejit Usai Anies Baswedan Jadi Capres, Nasdem Malah Melorot

Survei Polmatrix merilis elektabilitas Partai Demokrat mengalami lonjakan signifikan usai Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Riki Chandra
Minggu, 30 Oktober 2022 | 19:15 WIB
Elektabilitas Demokrat Melejit Usai Anies Baswedan Jadi Capres, Nasdem Malah Melorot
Bakal Capres Nasdem Anies Baswedan bertemu Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (ist/ IG @agusyudhoyono)

SuaraSumbar.id - Survei Polmatrix merilis elektabilitas Partai Demokrat mengalami lonjakan signifikan usai Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Saking melonjaknya, kini mencapai 11,3 persen dari 8,5 persen di bulan Juni.

"Pasca deklarasi pencapresan Anies, elektabilitas NasDem terus melorot, sebaliknya Demokrat justru melejit ke peringkat kedua," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto, dikutip dari Wartaekonomi.co.id - jaringan Suara.com, Minggu (30/10/2022).

Menurut Dendik, elektabilitas Demokrat melejit menjadi 11,3 persen, dan berhasil menggeser posisi Partai Gerindra. Demokrat meraih peringkat kedua, dan berpeluang mengulang kejayaan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY).

Baca Juga:Upayakan Duetkan Anies Baswedan dan Aher di Pilpres 2024, PKS Ingin Lahirkan Kader Memimpin Negeri

Dalam upaya menggalang koalisi dan mengusung pasangan capres-cawapres, partai-partai politik berharap dapat mendulang coattail effect. Harapannya, figur capres atau cawapres yang didukung bisa menambah perolehan suara partai pada pemilu legislatif.

"Usulan siapa cawapres yang bakal mendampingi Anies membuat PKS dan Demokrat masih belum sepakat untuk bergabung," kata Dendik.

Dari sejumlah usulan nama kader PKS, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan makin menguat. Demokrat bersikeras mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sedangkan NasDem menggodok nama-nama seperti Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa.

"Pemilih Anies terutama dari kalangan Islam masih i, apakah koalisi yang digagas NasDem bakal terbentuk agar bisa mengusung Anies pada pilpres," ujar Dendik menjelaskan.

Jika koalisi gagal terbentuk, diprediksi Anies tidak akan memperoleh tiket untuk berlaga. :Jika tercapai duet Anies-AHY, besar kemungkinan Demokrat bakal makin meningkat elektabilitasnya," kata Dendik.

Baca Juga:Anies Baswedan Bakal ke Medan Silaturahmi Kebangsaan dan Sapa Relawan, Catat Tanggalnya

PDIP masih unggul dengan elektabilitas mencapai 18,5 persen, sedangkan Gerindra pada peringkat ketiga sebesar 10,8 persen. Berikutnya ada Golkar (8,0 persen), terpaut tipis dengan PKB (7,7 persen).

Lalu, ada PSI (5,5 persen) dan PKS (4,7 persen), yang termasuk dalam partai-partai dengan elektabilitas di atas ambang batas 4 persen. Selain NasDem, beberapa partai Senayan dikhawatirkan gagal melenggang kembali, yaitu PAN (2,5 persen) dan PPP (2,0 persen).

Selanjutnya adalah partai baru, Gelora (1,3 persen), Perindo (1,1 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Lalu ada Hanura (0,5 persen), PBB (0,4 persen), dan pilihan lainnya 1,4 persen, serta tidak tahu/tidak jawab 20,2 persen.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 17-22 Oktober 2022 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini