SuaraSumbar.id - Ada tiga langkah penting dalam penanganan pertama jika orang terdekat kita mengalami serangan stroke.
Hal ini dikatakan oleh dokter spesialis saraf dr. Indah Aprianti Putri, Sp.S, MSc (stroke-Med) melansir Antara, Kamis (28/10/2022).
"Ada 3T yang harus masyarakat tahu. Pada saat terkena stroke, harus tepat 3T," kata Indah.
Adapun ketiga langkah tersebut, yaitu tepat waktu untuk datang ke rumah sakit, tepat untuk mengetahui bahwa rumah sakit dengan pelayanan yang sesuai, dan tepat mengetahui bahwa tindakan akan segera dikerjakan di rumah sakit tersebut.
Baca Juga:Kronologi Bus Rombongan Santri Masuk Jurang di Tapsel Sumut, 1 Orang Tewas
"Dengan datang ke rumah sakit secara tepat, kemudian mengetahui rumah sakit dengan lokasi terdekat, dan tahu tindakan yang tepat, ini akan sangat membantu kondisinya untuk segera recovery," ujarnya.
Dirinya mengaku terdapat waktu emas atau golden time penanganan pertama pada saat seseorang mengalami stroke, apalagi terkait dengan stroke penyumbatan.
Pada waktu 4,5 jam pertama, kata Indah, pasien stroke harus bisa datang ke IGD di rumah sakit sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pengobatan sesegera mungkin.
"Perhatikan golden time-nya pada 4,5 jam saat mengalami stroke. Segera datang ke rumah sakit, jangan ditunggu sampai terjadi pelumpuhan, jangan ditunggu sampai kondisi sudah berat 1-2 hari di rumah sehingga penanganannya menjadi sulit," ujarnya.
Kata kunci dari kondisi stroke yaitu bersifat "mendadak". Tanda-tanda hilangnya fungsi tubuh yang mendadak yang dapat dikenali seperti gangguan bahasa atau bicara pelo, kelemahan pada sisi tubuh, hingga mendadak mengalami ketidakmampuan untuk bisa mengangkat tangan dan kaki.
Baca Juga:Teruji BPOM, Ini Daftar Terbaru 65 Obat Sirop yang Aman Dikonsumsi
Dirinya meminta masyarakat agar lebih menyadari tanda-tanda tersebut serta penanganan pada penderita stroke, terutama berkaitan dengan perawatan penderita selama di rumah atau pasca-perawatan di rumah sakit. Hal tersebut juga penting sebagai momen pengingat melalui Hari Stroke Sedunia yang diperingati setiap 29 Oktober.
"Kita tahu pada saat ini ancaman stroke itu nomor satu di Indonesia," katanya.
Stroke merupakan kondisi kecacatan atau kelumpuhan yang signifikan yang dapat menyulitkan keluarga pada saat pasien pulang ke rumah karena harus dirawat seumur hidup.
Risiko terjadinya stroke berulang perlu diwaspadai dalam tiga bulan pertama. Indah juga menegaskan pentingnya pasien untuk tertib kontrol hingga enam bulan dan mengobati faktor risiko dalam periode waktu tersebut. Dengan begitu, diharapkan stroke berulang tidak terjadi.
Selain stroke berulang, menurut dia, terdapat pula komplikasi penyulit lain yang perlu diwaspadai pihak keluarga selama perawatan pasien pasca-rumah sakit seperti infeksi paru-paru dan lecet pada tubuh bagian belakang karena terlalu lama berbaring di tempat tidur serta infeksi saluran kencing.