Intens Komunikasi dengan NasDem dan PKS, Partai Demokrat Belum Berencana Gabung KIB dan Gerindra-PKB

Demokrat belum memiliki rencana untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP, atau pun Gerindra-PKB.

Riki Chandra
Jum'at, 12 Agustus 2022 | 18:28 WIB
Intens Komunikasi dengan NasDem dan PKS, Partai Demokrat Belum Berencana Gabung KIB dan Gerindra-PKB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin langsung pendaftaran peserta Pemilu 2024 ke Kantor KPU, Jakarta, Jumat (5/8/2022). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraSumbar.id - Partai Demokrat belum memiliki rencana untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP, atau pun dengan koalisi yang segera dibentuk oleh Gerindra dan PKB.

"Demokrat menegaskan belum ada pembahasan mengenai itu (bergabung dengan koalisi). Komunikasi dengan teman-teman partai politik (parpol) yang tergabung di KIB, seperti Golkar, PAN, dan PPP memang terus kami lakukan, begitu pula dengan teman-teman Gerindra dan PKB," ujar Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).

Hal yang dia sampaikan ini ditujukan untuk menanggapi kabar yang beredar mengenai Demokrat yang dinilai berkemungkinan bergabung dengan salah satu koalisi.

Sebaliknya, lanjut Herzaky, sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (5/8/2022), terkait dengan koalisi, mereka lebih intens menjalin komunikasi dengan NasDem dan PKS.

Baca Juga:PAN Jabar Usulkan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil di Pilpres 2024, Bagaimana dengan Ketua Parpol KIB?

Bahkan, tambah dia, ketiga pihak telah melakukan beberapa pertemuan terbatas melalui perwakilan yang ditunjuk oleh masing-masing partai dan hasil pertemuan itu akan disampaikan kepada publik pada waktu yang belum ditentukan.

Lebih lanjut, Herzaky menjelaskan bahwa sampai saat ini di samping menjalin komunikasi secara lebih intens dengan NasDem dan PKS, Demokrat juga masih terus menjajaki komunikasi intens dengan teman-teman lintas partai lainnya.

Hal tersebut, kata dia, diperlukan oleh Demokrat untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang tidak bisa diselesaikan sendirian.

"Bagaimana pun, menyelesaikan permasalahan bangsa ini tidak bisa sendirian, komunikasi dan silaturahim lintas elemen bangsa harus terus dijalin," ujar Herzaky.

Dia menambahkan koalisi yang akan dibentuk oleh Demokrat juga bukan sekadar koalisi untuk Pilpres 2024, melainkan juga koalisi untuk menyelesaikan permasalahan yang berpotensi dihadapi bangsa Indonesia pasca-Pilpres 2024.

Baca Juga:Waketum PPP: KIB Akan Minta Pendapat Presiden Jokowi Soal Capres 2024

Herzaky menyampaikan koalisi yang akan dibentuk oleh Demokrat akan berusaha mencari cara mengelola negara agar pendapatan dan daya beli rakyat semakin meningkat, mencegah rakyat terbebani oleh kenaikan harga sembako, bahan bakar minyak gas, dan listrik, mengurangi pengangguran, dan memperbaiki nasib rakyat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini