Heboh Video Ali Ngabalin Promosikan Rokok Sehat Tentrem Buatan Ponpes Shiddiqiyyah

Dikonfirmasi wartawan, Ali Ngabalin mengakui dirinya merupakan orang dalam video tersebut.

Chandra Iswinarno
Senin, 11 Juli 2022 | 19:48 WIB
Heboh Video Ali Ngabalin Promosikan Rokok Sehat Tentrem  Buatan Ponpes Shiddiqiyyah
Publik dibikin heboh oleh peredaran video rekaman Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tengah mempromosikan rokok produksi Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur. [Instagram]

SuaraSumbar.id - Publik dibikin heboh oleh peredaran video rekaman Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tengah mempromosikan rokok produksi Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur.

Untuk diketahui, pesantren tersebut tengah menjadi buah bibir publik setelah Moch Subchi Azal Tsani alias MSAT alias Mas Bechi ditahan polisi atas kasus pencabulan santriwati.

Seperti dilihat SuaraSumbar.id pada akun Instagram @terang_media, Senin (11/7/2022), tampak Ali Ngabalin memamerkan sebungkus rokok merek Sehat Tentrem atau rokok ST.

Tak hanya memamerkan bungkusnya, Ngabalin dalam video itu juga tampak mengisap satu batang rokok ST.

Baca Juga:Izin operasional Ponpes Shiddiqiyyah Batal Dicabut, Santri Bisa Belajar dengan Tenang

"Rokok Sehat Tentram untuk Indonesia raya. Ente baca dong di sini. Ini racikan anak negeri, dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang," kata Ali Ngabalin dalam video tersebut.

Dikonfirmasi wartawan, Ali Ngabalin mengakui dirinya merupakan orang dalam video tersebut.

Namun, Ali Ngabalin menegaskan, video itu sudah lama dibuat.

Dia mengatakan, video itu dibuat jauh sebelum ada kasus pelecehan seksual di dalam pesantren tersebut.

"Video lama. Saya tak ada kedekatan. Proses hukum sedang berjalan," kata Ngabalin.

Baca Juga:Mas Bechi Bakal Disidang Kasus Pencabulan Secara Tertutup Pekan Depan di PN Surabaya

Merek rokok Sehat Tentrem tidak terdengar asing di kalangan pesantren di Jawa Timur. Profil rokok sehat tentrem ini kembali menjadi perbincangan. Benarkah milik keluarga Ponpes MSAT Jombang, alias Moch Subchi Azal Tsani alias MSAT alias Bechi yang menjadi tersangka kasus pencabulan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang?

Rokok Sehat Tentrem ramai diperbincangkan setelah akun Twitter @PartaiSocmed mengunggah sebuah postingan yang menyatakan uang MSAT yang salah satunya bersumber dari rokok Sehat Tentrem terkuras karena gaya hidupnya yang hedon. Salah satu bisnis yg masih tersisa adalah pabrik rokok ST atau Sehat Tentrem.

"Demi menggenjot omzet dan kesehatan kantongnya maka para santri dan santriwati pun didorong untuk merokok. Postingan itu dilengkapi dengan potret para perempuan, yang diduga para santri, sedang merokok. Namun, kabar ini belum memperoleh konfirmasi dari pihak berwajib," tulis akun tersebut.

Profil Rokok Sehat Tentrem memang lekat dengan santri. Pabrik rokok lokal Jombang ini dikenal sebagai rokoknya orang pesantren.

Beberapa kiai besar, termasuk MSAT dan sang ayah Kiai Muchtar Mu’ti yang merupakan ulama ternama Jombang, ikut mengelola pabrik rokok ini.

Rokok produksi sehat tentrem juga menjadi rokok yang dikonsumsi orang-orang di pesantren. Peredarannya mencakup beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Jombang, Kediri, dan Malang.

Bagi beberapa pemakainya, rokok Sehat Tentrem dipercaya sebagai obat yang mampu menyembuhkan penyakit ringan hingga berat, seperti sakit gigi, flu, dan asma.

Namun, belum tidak ada informasi pasti mengenai omzet bisnis MSAT dan keluarga di pabrik ini. Memiliki bisnis bagi seorang kiai juga bukan merupakan hal baru meskipun tugas utamanya adalah mengajar para santri.

Profil kiai Muchtar Mu’ti, ayahanda MSAT, juga lekat dengan sosok pekerja keras. Muchtar remaja yang tengah menempuh pendidikan di Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas harus berakhir setelah keluarganya tertimpa kesulitan ekonomi.

Padahal di sana, Muchtar tengah mempelajari beragam aspek ilmu agama mulai dari fiqih, hadis, bahasa Arab, dan penghafal Alquran. Muchtar kemudian berganti peran menjadi tulang punggung keluarga yang harus mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Tak lama kemudian, sang ayah Achmad Mu’thi wafat.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak