SuaraSumbar.id - Kabar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, jatuh sakit hingga kritis beredar di media sosial. Informasinya, Anies sakit karena dikutuk oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kabar Anies Baswedan kritisi ini beredar lewat video melalui kanal POLITIK INDONESIA di YouTube.
Kanal tersebut mengunggah sebuah video dengan foto thumbnail yang mengklaim bahwa Anies Baswedan tengah kritis karena kutukan Ahok.
Foto thumbnail juga memperlihatkan Anies Baswedan yang sedang dirawat di rumah sakit.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Kabar Anies Baswedan Sakit Kritis Gegara Ahok?
Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.
"Breaking News. Anies Baswedan kritis! Kutukan Ahok benar-benar jadi kenyataan. (viral)~ Innalilahi!! Lagi-lagi kutukan ahok memakan korban"
Benarkan kabar tersebut?
Mengutip Suara.com, klaim Anies Baswedan kritis karena kutukan Ahok adalah tidak benar.
Faktanya, usai menyimak dan ditelusuri keseluruhan isi video tersebut, diketahui judul tidak sesuai dengan isinya.
Baca Juga:Ribut Soal Bendera Israel Berkibar saat Anies Pidato di JIS, Begini Faktanya
Video berdurasikan 10 menit 18 detik itu membahas terkait kritik yang dilontarkan kepada Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Adapun narasi di dalam video sama persis dengan sebuah artikel dari website bernama seword.com.
Artikel tersebut merupakan sebuah artikel opini berisi kritikan penulis atas kinerja Anies dengan udul "Saatnya Kutukan Ahok Menimpa Anies!".
Dalam atikel tersebut, penulis menilai banyak kinerja Anies Baswedan yang tidak baik.
Hal itu seperti kasus formula E, banyak kasus korupsi yang tidak tuntas, program OK OCE, dan berbagai proyek yang disebut serta dinilai tak memillki kejelasan dari segi manfaat.
Lebih lanjut, kondisi Anies Baswedan melalui akun Instagram resminya masih terlihat baik-baik saja dan dalam kondisi sehat.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka unggahan POLITIK INDONESIA yang mengklaim Anies Baswedan sakit kritis gegara kutukan Ahok adalah salah.
Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].
