SuaraSumbar.id - Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kasus stunting yang masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Cara pertama mencegah stunting adalah dengan menguatkan sosialisasi di lapisan masyarakat terbawah.
Seperti yang dilakukan BKKBN Pusat bersama anggota DPR RI Komisi IX, Darul Siska yang menggelar sosialisasi di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Menurut Darul Siska, DPR dan pemerintah berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia dengan memperjuangkan anggaran dan memberikan informasi kepada masyarakat.
“DPR dan pemerintah sudah bertekat menurunkan angka stunting dari angka 27 persen menjadi 14 persen,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraSumbar.id, Minggu (24/4/2022).
Baca Juga:BKKBN Sebut Jumlah Anak Pengaruhi Risiko Kematian Ibu, Ini Penjelasannya?
Anggota DPR RI Komisi IX itu menyebutkan, legislator selalu memantau dan turun ke daerah untuk menyosialisasikan bahaya stunting di Indonesia.
“Kami juga beritahu masyarakat soal langkah-langkah agar para ibu tidak melahirkan generasi yang stunting,” ungkapnya.
Menekan angka stunting perlu peran semua pihak dan tidak semata bertumpu pada pemerintah. Perlu dukungan tokoh masyarakat, agama, adat dan tokoh perempuan. "Ini demi masa depan generasi yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, Pemkab Sijunjung mengatakan, BKKBN adalah tulang punggung dalam penanganan stunting di daerah. pihaknya juga memprioritaskan pangan untuk keluarga yang terdampak stunting.
“Pemerintah, Insya Allah membantu secepat mungkin, paling tidak dengan pemanfaatan dana untuk ketahanan pangan. Sebagai solusi untuk penurunan angka stunting,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB Sijunjung, Sukardi.
Baca Juga:Kepala BKKBN Sebut Anemia Pada Ibu Hamil Bikin Plasenta Tipis, Ngeri Banget Dampaknya