Para pemabuk ini ditolong warga. Lalu dipapah. Di antar ke kediaman orang tuanya masing-masing.
Taufik, sang ustaz, yang menghadapi pemuda berandalan itu tak diam. Ia mendatangi satu per satu kediaman tiga pemuda itu sambil memberi nasihat. Hadir pula para orang tuanya.
Tapi ketiga pemabuk itu belum kapok. Pada kesempatan lain, mereka kembali menyerang Ustadz Taufik. Namun lagi-lagi yang didapat, mereka terpental secara bersamaan. Jatuh terguling.
Dari dua peristiwa pahit yang dialami itulah, ketiga pemabuk itu menyatakan insyaf. Tentu saja, sang ustadz dengan lapang dada, memberi bimbingan. Mulai istighfar, tata cara berwudhu, shalat lima waktu.
Untuk belajar ilmu hikmah, harus dapat mengamalkan rukun Islam dan Iman. Belajar agama adalah keharusan bagi setiap Muslim tanpa memandang usia dan latar-belakang, kata Taufik mengenang para mantan berandalan itu.
Bulan puasa adalah kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Senyatanya, momentum itu kini dimanfaatkannya.
Ingat Nuaiman
Kisah trio pemabuk yang mulai "jinak" di masjid, sejatinya memiliki kesamaan dengan kisah sahabat Nabi. Nuaiman, namanya. Kendati ia pemabuk, Rasulullah, Nabi Muhammad SAW sangat mencintainya. Banyak kisah kedekatan Nuaiman hingga bisa membuat Rasulullah tertawa.
Namun, sungguh terlalu. Nuaiman mabuk di masjid hingga dimarahi para sahabat. Ketika Rasulullah kebetulan lewat, dan menanyakan peristiwanya, para sahabat lalu menceritakan duduk-soalnya.
Baca Juga:Petasan hingga Tawuran, Ini Wilayah di Bantul yang Rawan Selama Bulan Ramadhan
Atas kejadian itu, Rasulullah minta kepada para sahabat, Jangan pernah lagi menghujat dan melaknat Nuaiman, meski dia mabuk tapi selalu membuat Nabi tersenyum. Nuaiman mencintai Allah dan Rasulullah.
Nah, boleh jadi trio pemabuk, dan pengguna narkoba sekalipun, yang kini aktif di masjid, sebelumnya telah mendapat hidayah. Adalah hak Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim memberi hidayah bagi seseorang.
Oleh karenanya, memanfaatkan momentum Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam. Terlebih diturunkannya Al Quran pada bulan Ramadhan merupakan bukti atas kemuliaan dan keutamaan Bulan Suci itu. (Antara)