Tak Dilibatkan di Ajang MotoGP, Ratusan Massa Marah hingga Blokir Jalan Sirkuit Mandalika

Ratusan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar aksi protes.

Riki Chandra
Selasa, 08 Februari 2022 | 15:44 WIB
Tak Dilibatkan di Ajang MotoGP, Ratusan Massa Marah hingga Blokir Jalan Sirkuit Mandalika
Aksi pemuda Kecamatan Pujut saat membakar ban di depan jalan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. [Foto: ANTARA /Akhyar]

SuaraSumbar.id - Ratusan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar aksi protes karena merasa tak dilibatkan dalam ajang MotoGP. Mereka pun membakar ban hingga memblokir jalan di depan Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Protes tersebut dilayangkan ratusan pemuda terhadap PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang tidak melibatkan pemuda setempat dalam hal pekerjaan ajang MotoGP Mandalika.

Massa aksi membakar ban di tengah jalan, sehingga arus lalu lintas sempat macet beberapa saat. Selanjutnya, massa aksi berangkat menuju Kantor ITDC untuk menyampaikan aspirasinya.

"Kami akan tetap melakukan protes, kalau kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika ini," kata Srianom dalam orasinya di Praya, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga:Tak Diberdayakan di MotoGP Sirkuit Mandalika, Ratusan Pemuda Bakar Ban di Tengah Jalan

Menurutnya, sebagian petugas Marshall memang merupakan pemuda Pujut. Namun, masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh ITDC dalam memberdayakan masyarakat lokal.

"Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," katanya pula.

Ketua Karang Taruna Desa Ketara Vena Supriadi mengatakan, para Marshall yang dipekerjakan dalam ajang MotoGP Mandalika itu hanya diberikan gaji Rp400 ribu, dan mereka bekerja selama dua minggu.

"Artinya masih banyak peluang warga lokal untuk bisa diberdayakan dalam ajang MotoGP ini. Kami banyak kemampuan, tapi tidak diberikan kesempatan untuk bekerja," katanya pula.

Managing Direktur PT ITDC Bram Subiandoro mengatakan, tuntutan para pemuda Pujut tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan pihak terkait guna mencari solusi terkait tuntutan warga tersebut.

Baca Juga:Blokir Jalan di Sirkuit Mandalika, Ratusan Pemuda Protes Soal Tenaga Kerja Hingga Marshal yang Digaji Rp 400 Ribu

"Kami akan diskusikan dengan pihak terkait apa yang menjadi aspirasi para pemuda ini," katanya lagi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak