Ledakan Bom Tewaskan 1 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, 4 Luka-luka

Seorang anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan tewas setelah iring-iringan kendaraan mereka diserang ledakan bom.

Riki Chandra
Minggu, 03 Oktober 2021 | 13:15 WIB
Ledakan Bom Tewaskan 1 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, 4 Luka-luka
Ilustrasi ledakan bom. (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Seorang anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan tewas setelah iring-iringan kendaraan mereka diserang ledakan bom rakitan di Mali, Sabtu (2/10/2021).

Berdasarkan keterangan pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali, ledakan bom juga melukai empat personel penjaga perdamaian PBB. Peristiwa tersebut terjadi di dekat Kota Tessalit.

Mengutip Suara.com, serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian itu berjarak beberapa hari dari peristiwa penyergapan terhadap konvoi kendaraan pertambangan di Mali selatan yang menewaskan lima polisi.

Kelompok bersenjata yang terkait dengan organisasi teroris Al Qaida mengaku bertanggung jawab atas serangan awal pekan tersebut.

Baca Juga:Suara Dentuman di Patal Senayan Bukan Ledakan Bom, Polisi: Masyarakat Tak Usah Panik

"Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai pasukan penjaga perdamaian dalam waktu lama," kata Kepala Misi PBB di Mali (MINUSMA), El Ghassim Wane, dalam pernyataan.

MINUSMA mengerahkan 13 ribu pasukan penjaga perdamaian untuk menghadapi aksi kekerasan kelompok bersenjata di bagian utara dan tengah Mali.

Sejak 2013, sebanyak 255 anggota penjaga perdamaian PBB di Mali tewas akibat aksi kekerasan.

Serangan bersenjata oleh kelompok teroris dan milisi lain sering terjadi di sebagian besar Mali dan negara-negara tetangganya, Burkina Faso dan Niger, meskipun pasukan internasional dalam jumlah besar ditempatkan di wilayah-wilayah itu.

Serangan kelompok-kelompok bersenjata itu menyebabkan ribuan warga sipil tewas dan jutaan lainnya mengungsi. (Antara/Reuters)

Baca Juga:Bom Bunuh Diri, Jepang Beri Warning Pada Warganya yang Ada di 6 Negara Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak