Dituding Propaganda Malaysia, Upin Ipin Sentil Ketua KPI Agung Suprio

Tim produksi kartun Upin dan Ipin, Les Copaque, mengomentari ungkapan Ketua KPI, Agung Suprio yang menyebut kartun Upin Upin adalah propaganda Malaysia.

Riki Chandra
Kamis, 16 September 2021 | 06:15 WIB
Dituding Propaganda Malaysia, Upin Ipin Sentil Ketua KPI Agung Suprio
Balasan Upin Ipin (Instagram)

SuaraSumbar.id - Tim produksi kartun Upin dan Ipin, Les Copaque, mengomentari ungkapan Ketua KPI, Agung Suprio yang menyebut kartun Upin Upin adalah propaganda Malaysia.

Dalam unggahannya di akun Facebook resmi Upin Ipin Official pada Senin (13/9/2021), mereka mengatakan acaranya sangat populer dengan pesan moral yang mendidik.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa ‘Upin dan Ipin’ sangat populer di kalangan anak-anak Malaysia dan beberapa negara di kawasan ini," katanya, dikutip dari Suara.com.

"Itu adalah pertunjukan yang membawa begitu banyak nilai moral sekaligus pelajaran hidup. Ini sebenarnya bukan propaganda. Ini hanya pertunjukan hebat dengan peminat yang besar."

Baca Juga:Upin Ipin Sekakmat Ketua KPI Agung Suprio soal Isu Propaganda Malaysia

Sebelumnya, Ketua KPI Agung Suprio menyebut kartun Upin dan Ipin sebagai bentuk propaganda positif Malaysia kepada dunia luar karena mengenalkan citra Malaysia yang multikultural, ramah, dan religius.

"Upin-Ipin itu bisa dikatakan propaganda, propaganda yang positif," kata Agung dalam Podcast Deddy Corbuzier.

Dalam diskusinya, Agung Suprio juga mengungkap alasan stasiun televisi Indonesia yang jarang menayangkan kartun dalam negeri.

"Kalau kita produksi kartun Indonesia, itu mahal banget. Padahal orang yang buat kartun di Indonesia nggak kalah jago dan banyak banget, nggak sedikit."

Dia menyoroti salah satu pembuat animasi Upin dan Ipin yang kabarnya merupakan seorang warga negara Indonesia. "Upin Ipin saja katanya dari Indonesia, yang buat itu," ujar Agung Suprio.

Baca Juga:Disebut Propaganda, Rumah Produksi Upin Ipin 'Balas' Pernyataan Ketua KPI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak