Diejek Kata-kata Rasis oleh Fans Lord Adi, Chef Arnold: Kartu Terakhir Bawa Suku dan Ras

Peristiwa tak mengenakan dialami salah satu juri MasterChef Season 8 Arnold Poernomo yang diejek kata-kata rasis oleh penggemar Lord Adi.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 15:32 WIB
Diejek Kata-kata Rasis oleh Fans Lord Adi, Chef Arnold: Kartu Terakhir Bawa Suku dan Ras
Arnold Poernomo alias Chef Arnold [Instagram]

SuaraSumbar.id - Peristiwa tak mengenakan dialami salah satu juri MasterChef Season 8 Arnold Poernomo. Pria yang dikenal sebagai Chef Arnold tersebut mendapatkan perlakuan rasis dari warganet yang disebut-sebut sebagai fans dari salah satu peserta MasterChef 8, Suhaidi Jamaan atau yang dikenal dengan Lord Adi.

Arnold yang kerap mengunggah postingan berupa kalimat bernada humor di akun media sosialnya, menanggapi komentar tersebut. Bahkan, dia kembali memposting hinaan tersebut di Instagram Story-nya.

Dalam komentar yang disampaikan warganet tersebut, Arnold diejek tidak bisa menikmati citarasa asli Indonesia karena merupakan keturunan China.

Postingan Chef Arnold (Instagram.com)
Postingan Chef Arnold (Instagram.com)

"Wajar aja warga chindo gak bisa merasakan ciri khas makanan asli indo bukan campuran chino," tulis netizen tersebut.

Baca Juga:Jadi Korban Rasis Fans Lord Adi, Chef Arnold: Malu-maluin!

Tulisan tersebut kemudian dibalas Arnold dengan kata-kata yang menohok.

"How to be netizen Indonesia.... kartu terakir bawa2 suku dan ras (emoji tertawa). Ada lagi selain itu?" tulis Chef Arnold menanggapi komentar netizen tersebut.

"Malu maluin aja ngaku fans "berat" @adi.mci8," imbuhnya.

Untuk diketahui, Lord Adi yang menjadi kontestan kompetisi memasak MasterChef Indonesia menyedot perhatian warganet. Bahkan, nama Lord Adi sempat menjadi Trending Topic di Twitter.

Sebelum dikenal di acara MasterChef, tak banyak yang mengetahui pria berusia 41 tahun tersebut yang merupakan seorang petani cabai asal Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Juga:Terungkap Chef Renatta Tak Punya Akun FB, Disambut Komentar Kocak

Lord Adi diketahui lama tinggal di Malaysia dan akhirnya pulang ke kampung setelah menikah dengan gadis idaman hati di kampungnya. Di negeri Jiran selain pernah bekerja sebagai juru masak, Adi juga pernah melakoni aktivitas sebagai pelatih perorangan di tempat fitness.

Karena banyak warga asing di tempat fitness itu menjadi ajang bagi Adi untuk belajar bahasa Inggris, sehingga kemampuan bahasa Inggris cukup baik tanpa harus mengikuti pendidikan formal.

Dalam kompetisi memasak tersebut, salah seorang juri, Chef Arnold Purnomo yang menilai cara memasak Lord Adi sangat barbar.

Meski cara memasaknya dinilai barbar oleh juri, hidangan gulai bebek dengan perkedel kentang yang disajikan Adi dapat memenangkan lidah dan hati juri.

Tak pelak Adi pun dinyatakan lolos audisi dan berhak mendapatkan apron putih sebagai tanda dapat mengikuti kompetisi selanjutnya.

Chef Arnold dan Lord Adi (instagram.com)
Chef Arnold dan Lord Adi (instagram.com)

Usai diberikan apron putih, dengan polos dia meminta salah seorang juri Chef Renata Moeloek memanggil mamak kepadanya karena ada darah Minang.

Awalnya tak ada yang menyangka Lord Adi mampu menembus tiga besar kompetisi memasak tersebut. Di mata peserta lain sejak awal kompetisi Adi terlihat biasa-biasa saja.

Lantaran Adi terlihat tampil berbeda dengan tampilan kontestan pria lainnya yang pernah mengenyam pendidikan formal memasak.

Akibatnya Adi dipandang bukan lawan yang diperhitungkan oleh peserta lain, namun dikenal sebagai sosok yang lucu, berkarakter kuat dan bisa memasak dalam waktu cepat.

Setiap komentarnya saat ditanyai juri maka jawaban-jawaban yang meluncur akan membuat penonton terpingkal karena polosnya.

Saat Chef Juna mengkritik kesalahan hidangannya dengan santai Adi berkata, "Ada apa ini dengan Chef Juna kayaknya dia cari gara-gara dengan saya."

Kompetisi terus bergulir bahkan hingga menyisakan delapan peserta. Adi masih bertahan dan tak tereliminasi namun hidangannya belum pernah menang sama sekali.

Akan tetapi di luar dugaan, saat memasuki tujuh besar ia malah membuat kejutan dengan menang tantangan enam kali berturut-turut sehingga juri dan peserta lain kagum dan tak bisa memandang remeh lagi.

Kemenangan tantangan enam kali berturut turut juga menjadi rekor baru sepanjang pelaksanaan MasterChef Indonesia.

Sejak itu, kehadiran Adi ditunggu di setiap episode karena aksi lucu dan kepiawaian memasak. Ia pun mendapat julukan baru di media sosial yaitu Lord Adi.

Potret Lord Adi dijamu pemerintah Tanah Datar. (Instagram/humastanahdatar)
Potret Lord Adi dijamu pemerintah Tanah Datar. (Instagram/humastanahdatar)

Ia juga mendapatkan dukungan di media sosial. Pemilik akun instagram adi.mci8 hingga Selasa (24/8/2021) pukul 06.30 WIB sudah memiliki 212 pengikut. Tercatat Adi juga beberapa kali memuncaki trending topik twitter di Tanah Air.

Tak hanya itu banyak penonton memperkirakan ia akan melaju ke final apalagi sejak menang tantangan enam kali berturut-turut.

Dukungan Warga Sumbar

Di Sumatera Barat (Sumbar), Adi juga mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian langsung mendatangi kediamannya di Guguak Tinggi, Jorong Guguak, Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan.

"Kunjungan kami ke keluarga Adi untuk memberikan motivasi sekaligus dukungan untuk tetap semangat dan terus berdoa guna kesuksesan Uda Adi saat berjuang di MasterChef Indonesia," kata Richi.

Ia mengaku bangga saat pertama kali mendengar kabar dari istri salah satu putra daerah Tanah Datar bisa berlaga di MasterChef Indonesia. Menurut dia dengan ikut sertanya Adi di ajang yang bergengsi menjadi promosi bagi Tanah Datar di level nasional.

Richi juga berharap perjuangan Adi di ajang memasak itu bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda lainnya di Tanah Datar.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi juga menyampaikan dukungan kepada Adi dan berharap bisa menjadi pemenang atau the next MasterChef Indonesia sesi delapan.

Ia mengapresiasi Adi yang berhasil meraih tiga besar dan berpesan agar terus mempromosikan masakan Minang yang enak dan enak sekali ke seluruh Nusantara dan dunia.

Namun memasuki tiga besar Adi harus pulang karena saat presure test memasak burung dara dan desert dari alpukat masakannya kalah unggul dibandingkan pesaingnya Nadya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini