Bantu Padamkan Kebakaran, Seniman Ini Malah Dikeroyok Massa hingga Tewas

Seorang seniman tewas dikeroyok massa usai membantu memadamkan api kebakaran di hutan Aljazair.

Riki Chandra
Kamis, 26 Agustus 2021 | 10:10 WIB
Bantu Padamkan Kebakaran, Seniman Ini Malah Dikeroyok Massa hingga Tewas
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)

Video tersebut menyulut kemarahan masyarakat. Adik sang seniman kemudian mendesak para warganet di media sosial untuk menghapus video serangan tersebut. Ibunya, kata dia, masih belum tahu bagaimana anaknya meninggal.

Ayah Ben Ismail mengatakan ia "hancur" ketika mengetahui kematian putranya. "Putra saya pergi untuk membantu saudara-saudaranya dari Kabyle, wilayah yang ia cintai. Mereka membakarnya hidup-hidup," katanya.

Menurut beberapa laporan media lokal, paranoia dan desas-desus menyebar ke seluruh bagian Tizi Ouzou. Beberapa penduduk menjadi curiga terhadap orang-orang yang mengendarai mobil dengan plat nomor dari provinsi lain.

Kepanikan dan paranoia ini diduga disulut oleh tuduhan pembakaran.

Baca Juga:Bantu Padamkan Kebakaran, Seniman Malah Tewas Dikeroyok Massa

Malam sebelum kematian Ben Ismail, Perdana Menteri Aymen Benabderrahmane mengatakan bahwa kebakaran adalah hasil dari "tindakan kriminal".

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, ia menambahkan: "Penyelidikan awal di Tizi Ouzou membuktikan bahwa titik-titik awal kebakaran ini dipilih dengan cermat untuk menyebabkan kerugian sebesar mungkin."

Pada hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Kamel Beldjoud mengunjungi Tizi Ouzou, mengatakan kepada wartawan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh "penjahat yang penuh kebencian terhadap negara kita".

Menurut BBC Monitoring, baik pejabat maupun media utama negara itu tidak menyebutkan perubahan iklim sebagai penyebab kebakaran, atau sebagai alasan penyebarannya yang luas.

Ini terlepas dari fakta bahwa prakiraan cuaca memperkirakan temperatur hingga 46C dalam pekan ketika api berkobar.

Baca Juga:Grafiti Kritikan PPKM Muncul di Kota Solo, Praktisi Mural: Sah di Negara Demokrasi

Juga sekitar waktu itu, laporan ilmiah penting dari PBB memperingatkan gelombang panas yang semakin ekstrem, kekeringan, dan banjir secara global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak