SuaraSumbar.id - Ejakulasi diartikan sebagai pelepasan sperma dan cairan semen melalui penis selama pria orgasme.
Mengutip Suara.com, para peneliti di Universitas Harvard, pria harus ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan untuk mengurangi risiko kanker prostat.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal European Urology ini melibatkan 31.925 pria untuk memberikan frekuensi rata-rata ejakulasi bulanan mereka.
Dari situ para peneliti menemukan bahwa pria yang lebih sering ejakulasi juga mengurangi kemungkinan mereka terkena kanker prostat hingga sepertiga.
Baca Juga:Buang Air Kecil Kamu Begini, Waspadai Gejala Kanker Prostat
"Kami mengevaluasi apakah frekuensi ejakulasi sepanjang masa dewasa terkait dengan risiko kanker prostat dalam sebuah penelitian besar yang berbasis di AS," tulis penulis penelitian tersebut, dikutip dari Men's Health.
Peneliti menemukan bahwa pria yang melaporkan frekuensi ejakulasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang rendah di masa dewasa, lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan kanker prostat.
Temuan ini memberikan bukti tambahan tentang peran menguntungkan dari ejakulasi yang lebih sering sepanjang masa dewasa dalam etiologi kanker prostat, terutama untuk penyakit berisiko rendah.
Tetapi di sisi lain, ejakulasi lebih sering tak hanya mengurangi risiko kanker prostat, namun juga mengurangi stres dan kecemasan.
"Selain penurunan rasa sakit, sekresi endorfin menyebabkan perasaan euforia, modulasi nafsu makan, pelepasan hormon seks, dan peningkatan respons imun," demikian dikutip dari Medicine Net.
Baca Juga:Studi Harvard: Untuk Kurangi Risiko Kanker Prostat, Pria Perlu Ejakulasi 21 Kali Sebulan
Hal ini masuk akal, sebab saat seorang pria ejakulasi, tubuhnya melepaskan hormon seperti prolaktin dan oksitosin. Ini membuat seseorang mengantuk dan siap untuk beristirahat dengan baik.
Jadi yang digarisbawahi dari hasil penelitian ini adalah jika seorang pria tidak ejakulasi secara teratur, sangat mungkin kesehatannya bisa terganggu.