Tak Pengaruhi ASI, Ibu Menyusui Boleh Ikut Vaksinasi Covid-19

Perempuan yang sedang menyusui boleh mendapatkan vaksin Covid-19. Apalagi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 aman untuk bayi mereka.

Riki Chandra
Jum'at, 09 Juli 2021 | 12:10 WIB
Tak Pengaruhi ASI, Ibu Menyusui Boleh Ikut Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi ibu menyusui. (dok: Herba Asimor)

SuaraSumbar.id - Perempuan yang sedang menyusui boleh mendapatkan vaksin Covid-19. Apalagi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 aman untuk bayi mereka.

Para peneliti di University of California, San Francisco melaporkan bahwa vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) aman untuk ibu menyusui. Vaksin ini tidak terdeteksi dalam 13 sampel susu yang dikumpulkan 4 hingga 48 jam setelah vaksinasi dari 7 individu yang menyusui.

Melansir dari Medical Xpress, uji coba yang lebih besar diperlukan untuk sepenuhnya mengkonfirmasi hasil penelitian ini. Para peneliti mengatakan temuan mereka memberikan bukti awal yang penting untuk memperkuat rekomendasi saat ini bahwa mRNA terkait vaksin tidak ditransfer ke bayi. Oleh karena itu, ibu tidak perlu khawatir untuk divaksinasi.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Stephanie Gaw dari Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi UCSF. Timnya melakukan analisis terperinci dan berteknologi tinggi terhadap ASI yang diperah dari tujuh ibu menyusui yang rata-rata berusia sekitar 38 tahun. Masing-masing telah menerima dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna.

Baca Juga:Bahaya! Orang Tidak Mau Divaksinasi Disebut Pabrik Varian Baru Covid-19

Sampel ASI diuji hingga 48 jam setelah pengambilan. Tidak ada jejak mRNA dari vaksin yang ditemukan dalam sampel apapun.

Tim San Francisco mencatat bahwa jika sejumlah kecil mRNA terlalu kecil untuk dideteksi oleh tes mereka masih berhasil mencapai ASI, materi genetik ini akan mengalami degradasi oleh sistem pencernaan bayi.

Para peneliti juga mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Akademi Kedokteran Menyusui sama-sama mendukung keamanan vaksinasi ibu saat menyusui. Studi ini diterbitkan 6 Juli di JAMA Pediatrics. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak