Liga 2 2021 Ditunda, Ini Respon Manajer Semen Padang FC

Sejauh ini, tim Semen Padang FC telah mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi Liga 2.

Riki Chandra
Kamis, 01 Juli 2021 | 07:53 WIB
Liga 2 2021 Ditunda, Ini Respon Manajer Semen Padang FC
Manajer Semen Padang FC, Effendi Syahputra. (Dok. Semen Padang).

SuaraSumbar.id - Semen Padang FC meminta kepastian jadwal bergulirnya kompetisi Liga 2 setelah adanya penundaan yang diumumkan PSSI dan PT LIB selaku operator liga.

Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra pada Rabu (30/6/2021) mengatakan, timnya tentu harus ikut aturan yang dibuat oleh PSSI namun dirinya berharap agar jadwal terbaru pascapenundaan segera ditetapkan.

"Mau tidak mau, suka tidak suka ya mesti kita terima dan kita laksanakan, kita hanya berharap Liga 2 dapat segera berlanjut kembali," kata Effendi seperti dimuat Antara.

Sejauh ini, tim Semen Padang FC telah mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi Liga 2 yang rencananya dilaksanakan dua pekan setelah kick off Liga 1 pada tanggal 9 Juli 2021.

Baca Juga:Liga 2 2021 Ditunda, Manajer Semen Padang: Suka Tidak Suka, Harus Kita Terima

Menurut dia penundaan ini akan berpengaruh terhadap program latihan yang diberikan oleh pelatih.

Meski ditunda, lanjutnya tim akan terus melanjutkan program latihan yang sudah berjalan.

"Persiapan tim kita sudah mulai matang, akibat penundaan tentu program latihan agak sedikit berubah, namun untuk sementara ini kita akan tetap latihan," kata dia.

Sebelumnya, PSSI mengumumkan penundaan Liga1 dan Liga 2 setelah menerima surat dari Satgas COVID-19 pada Senin (28/6/2021) yang ditandatangani oleh Ketua Satgas COVID-19, Ganip Warsito.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan PSSI memahami dan memaklumi situasi pandemi yang lagi naik atau tinggi di Indonesia. Satgas COVID-19 meminta PSSI dan PT LIB untuk menunda kompetisi Liga 1 2021-2022.

Baca Juga:Semen Padang Rekrut Dua Pemain Jelang Liga 2 2021

PSSI mengumumkan secara resmi menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021-2022 hingga akhir Juli mendatang. Penundaan dilakukan akibat kasus positif saat pandemi COVID-19 terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak