Bunuh dan Makan Mayat Ibu, Pria Ini Dipenjara 15 Tahun

"Dia mulai memakan sisa-sisa itu selama sekitar 15 hari, menyimpan bagian lain di berbagai wadah plastik di sekitar rumah dan di lemari es," katanya.

Riki Chandra
Rabu, 16 Juni 2021 | 13:15 WIB
Bunuh dan Makan Mayat Ibu, Pria Ini Dipenjara 15 Tahun
Ilustrasi napi di penjara. [Shutterstock]

SuaraSumbar.id - Seorang pria di Spanyol, Albert SG, divonis selama 15 tahun penjara. Dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas pembunuhan dan kanibalisme terhadap ibunya sendiri.

Menyadur Strait Times Rabu (16/06), Albert dijuluki sebagai 'kanibal Ventas' karena mencekik ibunya hingga tewas kemudian memakan mayatnya.

Ia dihukum 15 tahun atas pembunuhan dan lima bulan penjara karena penodaan mayat setelah memotong tubuh ibunya dan memakan mayatnya selama setidaknya 15 hari juga memberi makan beberapa untuk anjingnya.

Pembunuhan itu terjadi pada awal 2019 selama perselisihan antara tersangka dan ibunya yang berusia 69 tahun di flat mereka di daerah Ventas, sebelah arena adu banteng ikonik Madrid, menurut dakwaan.

Baca Juga:Cuma Pelanggaran Prokes HRS Ditangkap dan Dipenjara, Netizen: Semoga Hakim Dapat Hidayah

Dia mencekik ibunya kemudian menyeretnya ke kamar tidurnya di mana dia menggunakan gergaji dan dua pisau dapur untuk memotong dan menyingkirkan mayatnya.

"Dia mulai memakan sisa-sisa itu selama sekitar 15 hari, menyimpan bagian lain di berbagai wadah plastik di sekitar rumah dan di lemari es," katanya.

Dia juga memasukkan beberapa jenazah ke dalam kantong plastik dan membuangnya ke tempat sampah. Pelaku juga dinyatakan waras pada saat kejadian.

Dalam kesaksiannya, seorang petugas polisi mengatakan tersangka telah memakan sebagian dari sisa-sisa tubuh ibunya secara mentah, sementara bagian lain ia masak atau berikan pada anjing.

Tersangka ditangkap pada 23 Februari 2019 setelah polisi muncul di flat menyusul laporan oleh seorang teman ibu bahwa dia hilang.

Baca Juga:Hina DPR RI Terancam 2 Tahun Penjara, Kontras: Membungkam Suara Publik

Pengadilan juga memerintahkan pria itu untuk membayar €60.000 (S$100.000) sebagai kompensasi kepada kakak laki-lakinya. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini