Kapal Pengangkut Ratusan Migran Terbalik, Puluhan Mayat Mengapung

"Perahu terbalik dua hari lalu dan membawa sekitar 160 hingga 200 orang," kata Jalil Ahmed Ali dari otoritas provinsi Lahij, mengutip informasi yang diberikan oleh penyelundup

Riki Chandra
Selasa, 15 Juni 2021 | 18:02 WIB
Kapal Pengangkut Ratusan Migran Terbalik, Puluhan Mayat Mengapung
Ilustrasi kapal berisi migran. [AFP]

SuaraSumbar.id - Sebuah kapal yang diduga mengangkut ratusan migran terbalik di tengah laut. Puluhan mayat ditemukan mengapung di lepas pantai Yaman.

Menyadur Al Jazeera Selasa (15/06), ada sekitar 25 jenazah migran yang terlihat, kata pejabat provinsi pada kantor berita AFP.

"Perahu terbalik dua hari lalu dan membawa sekitar 160 hingga 200 orang," kata Jalil Ahmed Ali dari otoritas provinsi Lahij, mengutip informasi yang diberikan oleh penyelundup Yaman.

Nasib penumpang lainnya belum diketahui namun korban jiwa ditemukan oleh beberapa nelayan Yaman. Mereka menyebut jenazah itu kemungkinan berasal dari Afrika.

Baca Juga:Kapal Pengangkut Migran Terbalik, Puluhan Jenazah Mengapung di Laut

Para nelayan mengatakan mayat-mayat itu mengambang di perairan daerah Ras al-Ara di provinsi selatan Lahij, menghadap ke Selat Bab el-Mandeb di lepas pantai Djibouti.

“Kami melihat mayat-mayat mengambang di air 10 mil (16 km) dari pantai Ras al-Ara,” kata salah satu nelayan sembari menyebut kemungkinan mereka ingin mencapai Yaman sebelum menyeberang ke negara Teluk.

Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengonfirmasi sebuah kapal tenggelam di daerah itu tapi mengatakan masih berusaha menetapkan rincian insiden.

Terlepas dari konflik di Yaman, para migran terus melakukan perjalanan ke sana dengan harapan mendapat pekerjaan di negara kaya minyak yang ekonominya bergantung pada jutaan pekerja asing.

Migran sering menemukan diri mereka terdampar di Yaman, yang terperosok dalam krisis kemanusiaan terburuk di dunia setelah enam tahun konflik.

Baca Juga:Pekerja Migran Indonesia Buktikan Bisa Sarjana Sambil Kerja di Singapura

Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan migran tewas di Selat Bab el-Mandeb yang memisahkan Djibouti dari Yaman, rute utama perdagangan internasional yang kerap dipakai untuk perdagangan manusia. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak