"Saya tidak punya masa depan di sini, saya ingin bekerja untuk membantu keluarga saya," kata Mohamed yang berusia 17 tahun kepada AFP di Fnideq setelah kembali dari Ceuta.
Dia meninggalkan studinya dan keluarganya di Maroko untuk mencoba memasuki Spanyol untuk mencari kehidupan yang lebih baik. (Suara.com)