Bupati Padang Pariaman Sesalkan Pengeroyokan yang Menewaskan Warga Agam

"Kami imbau seluruh lapisan masyarakat tidak main hakim sendiri. Kejadian ini bisa jadi pembelajaran kita semua," katanya.

Riki Chandra
Rabu, 17 Maret 2021 | 19:13 WIB
Bupati Padang Pariaman Sesalkan Pengeroyokan yang Menewaskan Warga Agam
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur. [Suara.com/B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, menyesalkan aksi pengeroyokan yang dilakukan warganya hingga menewaskan seorang warga asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

"Kami sudah tinjau ke lapangan. Informasi yang didapat, kejadian itu berawal ketika mobil yang dikendarai korban menyenggol salah seorang pengendara motor. Mereka (korban) dipanggil, namun tidak berhenti," kata Suhatri Bur di Kota Padang, Rabu (17/3/2021).

Suhatri mengatakan, memang masyarakat khawatir awalnya atas kejadian itu. Namun, tidak seharusnya main hakim sendiri. Apalagi sampai anarkis dan membuat korban meninggal dunia.

"Kami imbau seluruh lapisan masyarakat tidak main hakim sendiri. Kejadian ini bisa jadi pembelajaran kita semua," katanya.

Baca Juga:Siswa SD Ditemukan Meninggal di Pantai Padang Pariaman

Sementara itu, Kapolsek 2×11 Enam Lingkung, AKP Nasirwan mengatakan, dari hasil penyelidikan, diduga sebanyak sepuluh orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Empat orang di antaranya telah ditetapakan sebagai tersangka.

"Empat orang sudah kita tangkap, masing-masingnya berinisial Jk (18), MR (18), JE (27) dan Ag (19)," katanya kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).

"Untuk sementara baru enam orang yang teridentifikasi. Setelah keenam ini kita tangkap, nantinya baru diketahui apakah masih ada yang terlibat," sambungnya.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (15/3/2021) dini hari. Kedua korban berinisial RAN (38), warga Kelurahan Taluak IV Suku, Kecamatan Banu Hampu, Kabupaten Agam dan MS (33), warga Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok telah menjadi korban.

Satu korban berinisial RAN dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan rekannya MS masih menjalani perawatan medis dan dikabarkan sudah berada di kampung halamannya di Solok.

Baca Juga:Jalur Padang Pariaman - Agam via Tandikek Ditutup Total, Ini Masalahnya

Aksi anarkis massa ini berawal dari teriakan maling dari OTK yang masih diburu polisi. Saat itu, keduanya sedang dalam perjalanan menuju Kota Bukittinggi menggunakan minibus Toyota Avanza BA 1148 LH.

Sampai di lokasi kejadian sekitar pukul 21.00 WIB, tepatnya di salah satu warung di Korong Titian Panjang, Kayu Tanam, mobil korban diteriaki maling oleh OTK.

Korban dikejar warga hingga ke Pasar Kayu Tanam. Nahasnya, mobil yang dikemudikan korban menabrak pembatas jalan hingga mengalami kerusakan parah.

Namun karena terus dikejar, keduanya terus melarikan diri hingga mereka dicegat saat sampai di Nagari Nagari Guguk, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.

Massa yang geram karena sorakan maling langsung menghajar korban membabi buta. Keduanya pun mengalami luka hingga ke sekujur tubuh. Seorang di antaranya tidak terselamatkan dan meninggal di RSUP M Djamil Padang.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak