SuaraSumbar.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sumatera Barat (Sumbar) memastikan ketersediaan stok beras mencukupi hingga lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Stok beras ada 10 ribu ton. Cukup untuk kebutuhan selama tiga bulan ke depan," kata Kepala Bulog Divisi Regional Sumbar, Tommy Despalingga, dikutip dari Antara, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya, stok beras yang tersedia di Bulog Sumbar berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) dengan jenis beras medium.
"Beras Bulog Sumbar berasal dari dalam negeri yang didatangkan dari Jakarta dan Jawa Timur," tuturnya.
Bulog Sumbar juga tetap menerima pengadaan beras dari petani lokal Sumbar. Namun, harga jual dari petani lokal lebih tinggi daripada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 8.300 per kilogram.
"Bulog hanya beli sesuai HPP beras yakni Rp 8.300 per kilogram. Sementara harga beras di penggilingan di Sumbar berkisar Rp 8.500 sampai dengan Rp 8.700 per kilogram," katanya.
Meski begitu, jika pihak lain yang menawar dengan harga lebih rendah dari HPP, Bulog memastikan akan menampung hasil panen petani di Sumbar.
Bulog juga rutin menggelar operasi pasar sejak awal Januari 2021 hingga saat ini. Hasilnya, permintaan di pasar masih stabil. Dalam sehari, kebutuhan beras di bulog sekitar 20 ton atau mencapai 3.000 ton per bulannya.
Selain beras, Bulog Sumbar juga memiliki stok daging beku impor dari India sebanyak 10 ton. Daging tersebut dijual Rp 80 ribu per kilogram kepada konsumen.
"Bulog juga punya stok gula 30 ton, tepung 13 ton dan minyak goreng. Saat ini, stok tersebut masih cukup," ujarnya. (Antara)