Kapal Perang Teluk Mentawai-959 Bakal Derek Puing Pesawat Sriwijaya Air

"Jika ada puing yang tidak bisa menggunakan balon, makan bisa menggunakan kapal derek."

Riki Chandra
Selasa, 12 Januari 2021 | 05:25 WIB
Kapal Perang Teluk Mentawai-959 Bakal Derek Puing Pesawat Sriwijaya Air
Turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dipindahkan dari KRI Cucut ke Posko Terpadu JICT II, Minggu (10/1/2021) malam. [Suara.com/Novian Ardiansyah]

SuaraSumbar.id - KRI Teluk Mentawai-959 disiapkan untuk menderek puing-puing besar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Puing yang tidak bisa diangkat manual oleh penyelam, bisa menggunakan KRI Teluk Mentawai," kata Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid dari KRI Rigel-933 di Perairan Pulau Laki, Senin (11/1/2021).

Rasyid menjelaskan penyiapan kapal perang itu sesuai perintah panglima TNI. Hal ini bertujuan untuk memudahkan evakuasi puing pesawat.

Selama pencarian, para penyelam menggunakan balon untuk menaikkan puing yang cukup besar ke atas permukaan air.

Baca Juga:Kisah Pilu Co Pilot Sriwijaya Air Asal Sumbar yang Segera Menikahi Dokter

"Jika ada puing yang tidak bisa menggunakan balon, maka bisa menggunakan kapal derek," jelas Rasyid.

KRI Teluk Mentawai-959 merupakan kapal angkut logistik berbentuk kargo dengan bobot mati 1350 ton, mempunyai tugas pokok sebagai kapal angkut logistik dalam tugasnya sebagai unsur pendukung angkutan laut militer.

Selain, KRI Teluk Mentawai-959 terdapat pula 11 kapal perang yang mendukung operasi kemanusiaan pencarian puing dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Kapal perang itu yakni KRI itu yakni KRI Teluk Gilimanuk, KRI Tjiptadi, KRI Parang, KRI Kurau, KRI Cucut, KRI Rigel, KRI Jhon Lie, KRI RE Martadinata, KRI Ngurah Rai, KRI Malahayati dan KRI Leuser.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak terjatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga:Kisah Warga Sumbar Terhindar dari Tragedi Sriwijaya Air Gegara Ini

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak